Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Kenali Insomnia: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mengobatinya

Pada sebagian besar kasus insomnia, inti permasalahannya diketahui adalah emosional.

Editor: Isvara Savitri
ABCNews
Susah tidur alias insomnia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Apakah Anda pernah merasa sulit tidur, tidur tidak tenang, sulit menahan kantuk, sering terbangun di pertengahan malam, atau sering bangun lebih awal?

Jika ya, bisa jadi Anda termasuk salah satu penderita insomnia.

Pada umumnya imsomnia bisa berlangsung beberapa hari saja sampai dua atau tiga minggu.

Namun, pada kasus yang kronis, insomnia bisa bertahan lebih lama lagi.

Tentu, insomnia level ini lebih sulit disembuhkan dan tidak bisa hilang dengan sendirinya.

Apabila Anda termasuk orang yang menderita insomnia kronis, mungkin memerlukan pengobatan yang konsisten melalui konsultasi dengan dokter atau spesialis tidur.

Pada sebagian besar kasus insomnia, inti permasalahannya diketahui adalah emosional.

Penyebab insomnia
Ingat, insomnia sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari beberapa penyakit yang diderita atau karena suatu permasalahan yang menimpa hidup.

Melansir Buku Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya (2004) karya Rafknowledge, ada sejumlah faktor penyebab insomnia.

Jika diambil garis besarnya, berikut ini beberapa penyebabnya:

1. Stres atau kecemasan

Seseorang yang didera kegelisahan yang dalam, biasanya karena memikiran permasalahan yang sedang dihadapi bisa mengalami insomnia.

2. Depresi

Selain menyebabkan insomnia, depresi juga bisa menimbulkan keinginan untuk tidur terus sepanjang waktu karena ingin melepaskan diri dari masalah yang dihadapi.

Hubungan sebab akibat antara depresi dan insomnia bisa juga keterbalikan.

Di mana, insomnia juga bisa menyebabkan depresi.

3. Kelainan-kelainan kronis

Penyakit kelainan tidur, seperti tidur apnea, penyakit diabetes, sakit ginjal, artritis, atau penyakit yang mendadak seringkali menyebabkan kesulitan tidur.

4. Efek samping pengobatan

Pengobatan untuk suatu penyakit juga terkadang dapat menjadi penyebab insomnia.

5. Pola makan yang buruk

Mengonsumsi makanan berserat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan tidur nyenyak.

6. Pengaruh kafein, nikotin, dan alkohol

Kafein dan nikotin adalah zat stimulan.

Sementara, alkohol dapat mengacaukan pola tidur.

7. Kurang olahraga

Kurang olahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Insomnia kronis lebih kompleks lagi dan seringkali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang mendasari fisik atau penyakit mental.

Bagaimanapun, insomnia kronis bisa juga karena faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, atau obat-obatan terlarang.

Gejala insomnia
Pasien insomnia pada umumnya dimulai dengan munsulnya gejala-gejala, sebagai berikut:

  • Kesulitan jatuh tertidur atau sulit tidur nyenyak. Keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih
  • Merasa lelah saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran. Seseorang yang mengalami insomnia seringkali merasa tidak pernah tidur sama sekali
  • Sakit kepala di pagi hari. Ini sering disebur “efek mabuk”, padahal orang tersebut tidak baru minum-minuman berakohol pada malam harinya
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Mata memerah
  • Mengantuk di siang hari

Dampak insomnia
Insomnia bisa memberi sedikit atau banyak dampak pada kualitas hidup, produktivitas, hingga keselamatan seseorang.

Pada kondisi yang parah, dampak insomnia bisa meliputi:

  • Lebih mudah menderita depresi
  • Kurang tidur dapat memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung
  • Damak mengantuk atau ketiduran di siang hari dapat mengancam keselamatan kerja, termasuk mengemudi kendaraan
  • Kehilangan banyak waktu pekerjaan
  • Tidur malam yang buruk dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup

Cara mengobati insomnia
Penyembuhan insomnia bisa berbeda-beda caranya.

Hal ini tergantung pada seberapa serius gejala yang dialami.

Insomnia ringan atau sebentar-sebentar, kiranya tidak memerlukan pengobatan berarti karena peristiwanya akan berlalu kurang dari sehari.

Seseorang dengan masalah tersebut mungkin hanya perlu mengubah jadwal tidur atau bangun sehingga kembali ke keadaan normal.

Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia ringan, di antaranya:

  • Menjalani ritual tidur yang sehat, yakni melakukan aktivitas yang bisa membawa kondisi rileks pada tubuh
  • Melakukan hubungan seks sebelum tidur
  • Teknik relaksasi
  • Berjemur di pagi hari untuk menyetel ulang jam biologis tubuh

Sedangkan imsomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan.

Untuk memperoleh obat yang tepat, termasuk cara penanganan lainnya, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Insomnia: Gejala, Penyebab, Dampak dan Cara Mengobati".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved