Berita Seleb
Tompi Apresiasi Langkah Pemerintah Lawan Covid-19: Tak Mudik Pilihan Paling Bijaksana Sekarang
Artis yang juga dokter ahli bedah plastik itu menyadari bahwa jumlah penduduk dan tingkat kepadatan Indonesia tinggi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tompi angkat suara mengenai banyaknya masyarakat Indonesia yang tidak mau menuruti imbauan pemerintah untuk social distancing.
Sementara masyarakat lain mengkhawatirkan bila Indonesia benar-benar menerapkan lockdown untuk memutus rantai persebaran virus corona.
"Rakyat banyak yang keberatan. Enggak tahu benar atau enggak ya tapi kalau di medsos 'aduh kita sanggup enggak nih harus lockdown'," kata Tompi dikutip dari video YouTube "Maksa Mudik Lebaran Bisa Menjadi Bencana Besar", Selasa (7/4/2020).
"Oke kalau lock down bukan jadi pilihan yang baik untuk kita, ayo kita kerjakan social distancing yang benar," lanjut pria 41 tahun itu.
Artis yang juga dokter ahli bedah plastik itu menyadari bahwa jumlah penduduk dan tingkat kepadatan Indonesia tinggi.
Sementara, karakter warga Tanah Air memiliki ketergantungan yang besar satu sama lain untuk bertatap muka, seperti halnya mudik saat Lebaran yang sudah menjadi keharusan.
Menurut Tompi, melarang mudik untuk merayakan Lebaran di kampung halaman bukan sesuatu yang mudah.
"Tapi tolonglah saudara-saudara kita di luar sana, mau tidak mau mungkin saat ini kita harus mengalah. Tidak mudik adalah pilihan paling bijaksana saat ini," Tompi mengingatkan.
Ia sangat khawatir jika masyarakat masih tetap mudik, penyebaran virus tersebut semakin tidak terkontrol.
Terlebih, jumlah rumah sakit, ranjang perawatan, ruang ICU dan tenaga medis masih kekurangan di sejumlah daerah Indonesia.
Apresiasi Langkah Pemerintah Atasi Corona, Tompi: Eksekusinya Masih Kurang Cepat
Penyanyi solo Tompi mengungkapkan idenya agar pemerintah Indonesia lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama wabah virus corona.
Terlebih, pemerintah meminta masyarakat melakukan social distancing atau di rumah saja guna mencegah penyebaran virus corona.
Menurut pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini, seharusnya pemerintah bisa memanfaatkan pendataan kelompok warga saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 silam.
Saat berbincang dengan Helmy Yahya, menurut Tompi, data itu bisa digunakan sebagai pegangan untuk membagikan bantuan.