Update Virus Corona Dunia
Wabah Mengubah Dunia, Bagaimana Wajah Kota di Dunia Setelah Pandemi Virus Corona?
Saat ini, berbagai negara di seluruh dunia sedang berjuang menghadapi wabah virus corona yang menyebar dengan cepat
Perubahan kebiasaaan
Profesor studi perkotaan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Richard Sennett mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya mengurangi kepadatan di perkotaan.
Di lain sisi, Sennett mengungkapkan, secara keseluruhan kepadatan adalah hal yang baik.
Hal ini membuat kota-kota lebih hemat energi.
"Jadi saya pikir dalam jangka panjang akan ada konflik antara tuntutan kesehatan masyarakat dan iklim yang bersaing," tutur Sennett.
Dia percaya, di masa depan akan ada fokus baru untuk menemukan desain bangunan yang memungkinkan orang untuk bersosialisasi tanpa harus berkumpul di satu ruangan.
Sementara Direktur pelaksana Bain Consultancy's Macro Trends Group Karen Harris mengungkapkan, pandemi ini menghapus biaya transportasi yang biasanya dihabiskan pekerja menuju dan dari kantor.
Tren ini, sebut Harris, akan meningkat. Kemungkinan, akan semakin banyak perusahaan yang membangun sistem di mana karyawan dapat bekerja dari rumah.
"Ini adalah kebiasaan yang cenderung bertahan," ucap Harris.
Nah, hal ini tentu memiliki implikasi khususnya di kota-kota besar.
Semakin banyak perusahaan yang memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah, maka daya tarik pinggiran kota berkurang.
Nantinya, pusat kota atau pusat bisnis tak lagi menarik.
Banyak orang yang mulai tertarik untuk tinggal di pedesaan.
Dampak lainnya adalah aktivitas digital serta inovasi dalam bidang teknologi semakin meningkat.
Kota pintar