BI Sulut: Tekanan Inflasi Manado dan Kotamobagu Menurun
Adapun dengan catatan tersebut inflasi tahunan Kota Kotamobagu berada di atas catatan infiasi nasional yang tercatat sebesar 2,96 perse (yoy).
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kota Manado pada bulan Maret 2020 mengalami deflasi yang lebih dalam sebesar 0,9096 (mtm) sementara Kotamobagu tercatat infiasi sebesar (mtm).
Dengan catatah tersebut, inflasi tahunan Manado dan Kotamobagu masing-masing tercatat sebesar 2,93 persen (yoy) dan 3,32 perse (yoy) relatif stabil dan masih berada dalam rentang sasaran target inflasi nasional sebesar (yoy).
Adapun dengan catatan tersebut inflasi tahunan Kota Kotamobagu berada di atas catatan infiasi nasional yang tercatat sebesar 2,96 perse (yoy).
Deflasi Kota Manado terutama disebabkan oleh penurunan harga-harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu Kelompok Transportasi; serta Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
Kelompok Transportasi memberikan kontribusi deflasi sebesar (smtm) dari total deflasi Kota Manado sebesar (mtm). Bila dilihat dari komoditas penyusunnya, penyesuaian tarif angkutan udara sebesar 31,30 persen menjadi faktor utama penyebab deflasi Manado dengan kontribusi deflasi sebesar 0,75 persen (mtm).
Sementara itu, harga komoditas bawang merah, cabai rawit, dan komoditas perikanan yang bergerak turun pada Maret 2019 menjadi penyebab terjadinya deflasi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
Kepala BI, Arbonas Hutabarat mengatakan, berdasarkan data Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia, penurunan harga cabai rawit terutama terjadi di pasar modern.
"Sementara penurunan harga bawang merah terjadi baik di pasar modern maupun pasar tradisional seiring membaiknya pasokan," kata Arbonas, Jumat (03/04/2020).
Selain itu, penurunan harga komoditas perikanan masih berlanjut seiring cuaca yang membaik sehingga memberikan andil deflasi yang cukup dalam di Manado.
Di sisi lain, pergerakan IHK di Kota Manado juga disumbang oleh pergerakan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Pada kelompok tersebut, tekanan infiasi berasal dari komoditas emas perhiasan yang memberikan kontribusi infiasi sebesar 0,11 persen (mtm).
Hal ini sejalan dengah kenaikan harga emas dunia pada Maret 2020.
Berbeda dari Manada, pada Bulan Maret 2020 Kotamobagu kembali mengalami inflasi meski dengan level yang lebih rendah.
Inflasi Kotamobagu pada Bulan Maret 2020 tercatat sebesar (mtm) lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Februari yang tercatat 0,37 persen (mtm).
Tekanan infiasi di Kotamobagu kembali disumbangkan oleh Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang memberikan kontribusi sebesar 0,26 persen (smtm) dari total inflasi Kotamobagu.
Berdasarkan komoditasnya, tekanan inflasi di Kotamobagu terutama disumbangkân oleh komoditas Cakalang diawetkan, daun bawang, gula pasir, ikan Bobara, dan ikan Cakalang yang secara total memberikan kontribusi sebesar 1,13 persen (smtm).