Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Pengangguran di AS Tembus 3,2 Juta Orang, Ekonomi Melemah Karena Wabah Virus Corona

Melonjaknya data penangguran di Amerika telah menekan indeks dolar AS, biarpun tidak di respon negatif di pasar saham

Editor: Finneke Wolajan
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat (AS) mengklaim pengangguran mencapai 3.283.000 orang untuk pekan yang berakhir 21 Maret 2020.

Demikian Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee.

Jumlah tersebut naik lebih dari 3 juta orang atau melewati rekor kenaikan sebelumnya di 695.000 pada Oktober 1982.

"Ini indikator angka PHK yang terjadi akibat langkah-langkah ketat untuk menahan penyebaran penyebaran virus corona baru.

Hal ini membuat aktivitas ekonomi berhenti dan mendorong gelombang PHK (pemutusan hubungan kerja)" ujarnya di Jakarta, Minggu (29/3/2020).

Kendati demikian, Hans menjelaskan, investor tidak merespon data ini dengan negatif karena meyakini pemerintah Amerika dan Federal Reserve akan mengambil langkah-langkah baru untuk merangsang ekonomi.

"Tetapi data ini menurut kami memberikan indikasi kerusakan ekonomi akibat virus Covid-19. Ancaman resesi beberapa negara di dunia akan terjadi akibat virus Covid-19," katanya.

Sementara itu, melonjaknya data penangguran di Amerika telah menekan indeks dolar AS, biarpun tidak di respon negatif di pasar saham.

"Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral tidak akan kehabisan amunisi untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Sebelumnya awal pekan Federal Reserve membuat kejutan mengatakan mereka akan meluncurkan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) tanpa batas," ujar Hans.

Korban meninggal Dunia Akibat Virus Corona Terus bertambah, Spanyol Akan Perketat Lockdown

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez umumkan langkahlangkah penguncian atau lockdown yang akan lebih ketat.

Kebijakan lockdown ini nantinya akan memaksa semua pekerja untuk tinggal di dalam rumah selama dua minggu ke depan.

Langkah ini baru diambil setelah pemerintah melaporkan 832 kasus kematian baru akibat virus corona hanya dalam semalam.

Langkah terbaru untuk memerangi virus corona di Spanyol, negara yang terkena dampak terburuk kedua di Eropa setelah Italia, akan disetujui pada pertemuan kabinet, Minggu (29/3/2020), dan akan berlangsung dari 30 Maret 2020 hingga 9 April 2020.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved