Update Virus Corona Indonesia
Pasien Positif Covid-19 yang Meninggal di Balikpapan Berasal dari Klaster Ijtima Ulama
Pasien virus corona dari klaster acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia yang digelar di Sulawesi Selatan meninggal dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID, BALIKPAPAN - Pasien virus corona yang dirawat di ruang isolasi RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur meninggal dunia, Minggu (29/3/2020) sekitar pukul 12.59 Wita.
Pasien tersebut dari klaster acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia.
"Yang bersangkutan adalah pasien dari klaster acara Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, saat memberi keterangan pers di Balikpapan, Minggu sore.
Rizal mengatakan, pasien tersebut seorang laki-laki berumur 60 tahun dan beralamat di Kota Banjarmasin.
Dia kembali ke Balikpapan dari Gowa menggunakan kapal setelah acara dinyatakan batal pada 19 sampai 22 Maret 2020 lalu.
Setelah dari Balikpapan, dia masuk ke RSUD Kanujoso pada 20 Maret 2020.
Keesokan harinya, 21 Maret 2020, psaien diisolasi hingga keluar hasil medis positif corona, Jumat (28/3/2020).
Untuk pemakaman jenazah akan dilaksanakan sesuai protokol pemakaman Kemenkes dan Kemenag RI.
"Jadi protokol pemakaman hanya beri waktu empat jam dan langsung dimakamkan disini," ungkap Rizal.
Almarhum dikebumikan pukul 17.00 Wita di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kilometer 15, Balikpapan.
Untuk proses pemakaman, sudah disiapkan sejak dari rumah sakit, dimandikan dan menggunakan kain kafan, serta dishalatkan.
Jenazah dibawah ke TPU dikawal petugas Satpol PP dan Dishub.
"Cukup 5 sampai 7 petugas Satpol PP dan kendaraan patroli. Kasat dan Kadishub akan pimpin pengawalan itu," terangnya.
Petugas kesehatan yang mengawal pun menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Nantinya, peletakan jenazah ke dalam liang lahat hanya boleh dilakukan oleh petugas pemakaman uang menggunakan alat pelindung diri.
"Satpol PP dan Dishub hanya berjaga-jaga agar tidak ada pihak yang tidak berkepentingan mendekat ke pemakaman sebelum pemakaman ditutup," ujar dia.
Jumlah pasien positif corona di Kalimantan Timur, hingga Sabtu (28/3/2020) mengalami penambahan sebanyak enam orang.
Dengan demikian, total pasien positif corona di Kaltim menjadi 17 orang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan, enam pasien positif tersebut semuanya warga Balikpapan yang sebelumnya berstatus PDP.
• VIRAL, Mempelai Pakai Jas Hujan & Masker saat Akad Nikah, Ternyata Pria ODP Corona
• Asyik Dimainkan Saat Karantina, Mari Mengenal Until Tomorrow Challenge dan Tantangan Lainnya
20 Perusahaan yang Berlomba Ciptakan Vaksin Covid-19
Setelah World Health Organization (WHO) mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemi, semua mata tertuju pada pengembangan vaksin.
WHO menyebutkan saat ini terdapat 20 perusahaan yang berlomba menciptakan vaksin Covid-19.
Empat di antaranya menjadi kandidat kuat karena telah dites pada hewan.
Satu di antara empat calon vaksin tersebut dibuat oleh Moderna, perusahaan bioteknologi berbasis di Boston, AS.
Calon vaksin ini akan segera diuji pada manusia dalam waktu dekat.
Percepatan pembuatan vaksin ini sebagian besar bisa terwujud karena China yang cepat menemukan materi genetik virus SARS-CoV-2.
China menyebarkan runutan materi genetik ini pada Januari.
Tak ada yang menyangka pandemi saat ini disebabkan oleh salah satu jenis virus corona.
Para ahli memprediksikan pandemi akan lebih mengarah pada flu sebagai sumber penyakitnya.
“Waktu pengembangan kandidat virus ini banyak dihabiskan untuk mempelajari bagaimana cara mengembangkan vaksin untuk virus corona yang lain,” tutur Richard Hatchett, CEO dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (Cepi) yang berbasis di Oslo, Norwegia.
Virus corona yang lain mengacu pada SARS-CoV-2. Sementara dua virus corona sebelumnya yang juga dikenal adalah MERS dan SARS.
Melansir The Guardian, Minggu (29/3/2020), dalam dua kasus virus corona sebelumnya, vaksin dikembangkan usai outbreak berakhir.
Perusahaan Moderna sendiri meneliti vaksin untuk MERS lebih dulu lewat US National Institute of Allergy and Infectious Diseases di Bethesda, Maryland.
“Akselerasi dalam proses ini sangat dramatis. Dimulaid ari SARS, kemudian MERS, kemudian digunakan untuk Covid-19,” tutur Dr Maria Van Kerkhove, Techical Lead dari WHO Emergencies Program seperti dikutip dari CNBC.
Namun, WHO mengingatkan butuh waktu lama untuk vaksin tersedia untuk keperluan publik.
Para ilmuwan mengatakan uji klinis dan keamanan membutuhkan waktu sedikitnya 18 bulan.
• Pengangguran di AS Tembus 3,2 Juta Orang, Ekonomi Melemah Karena Wabah Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Pasien Positif Covid-19 di Balikpapan Meninggal, Berasal dari Klaster Ijtima Ulama Dunia", https://regional.kompas.com/read/2020/03/29/18043741/1-pasien-positif-covid-19-di-balikpapan-meninggal-berasal-dari-klaster?page=all#page3.