Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Ratusan Perantau Dicegat Bupati di Pintu Perbatasan, Identitas dan Kondisi Kesehatan Diperiksa

Ratusan perantau terbagi di beberapa bus, dicegat Bupati Sumenep A Busyro Karim bersama dengan Poles Sumenep dan Kodim 0827 Sumenep.

Editor: Alexander Pattyranie
KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Suasana pemeriksaan para perantau dari berbagai daerah di pintu perbatasan masuk Kabupaten Sumenep. Sudah ratusan perantau masuk ke Kabupaten Sumenep. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan perantau terbagi di beberapa bus, dicegat Bupati Sumenep A Busyro Karim

bersama dengan Poles Sumenep dan Kodim 0827 Sumenep, Provinsi Jawa Timur.

Pencegatan ini sudah beberapa malam dilakukan.

Hal ini dilakukan untuk untuk menekan tingkat penularan Covid-19.

Hasil operasi tersebut, ditemukan ratusan warga perantauan dari berbagai daerah yang pulang kampung ke Sumenep.

Mereka berasal dari Jakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Bali, Situbondo dan Tuban.

Paling banyak berasal dari Jakarta dan Surabaya.

Busyro menjelaskan, pada malam pertama, ada 21 armada bus masuk ke Sumenep, malam kedua sebanyak 19

armada bus dan tadi malam ada 25 bus. Penumpangnya adalah perantau.

Mereka dicegat dan diperiksa identitasnya serta kondisi kesehatannya.

"Kami ingin memastikan dan mempertahankan peta hijau Covid-19 di Kabupaten Sumenep.

Sehingga kami gerilya secara ketat agar semua yang masuk ke Sumenep betul-betul tidak membawa virus

corona," ujar Busyro, Jumat (27/03/2020) malam.

Busyro menambahkan, untuk lebih efektifnya pencegahan menyebarnya Covid-19, setiap penumpang yang masuk

di terminal dan di perbatasan daerah, harus dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Misalnya, penumpang asal Jakarta dan daerah lainnya dengan tujuan Sumenep, sebelumnya sudah diperiksa

kesehatannya secara estafet sejak di Terminal Purabaya hingga ke terminal antar kabupaten.

Jika ditemukan ada penumpang yang sakit, dilarang untuk melanjutkan perjalanan dan langsung

dibawa ke rumah sakit.

"Usulan ini sudah kami sampaikan ke Gubernur Jawa Timur kemari malam," imbuhnya.

Di Sumenep, selain mencegat penumpang di perbatasan wilayah, juga dilakukan di pelabuhan Kalianget.

Di pelabuhan tersebut, juga banyak ditemukan perantau asal Situbondo dan Banyuwangi yang masuk ke Sumenep.

"Ada yang sakit kemarin langsung kita larang pulang tetapi langsung ke rumah sakit.

Bahkan tes darahnya langsung dikirim ke Surabaya untuk memastikan apakah yang bersangkutan aman atau

tidak dari Covid-19," ungkapnya.

Sampai dengan Jumat (27/3/2020), berdasarkan update data Pemprov Jawa Timur, Kabupaten Sumenep dan

Kabupaten Sampang menjadi dua kabupaten yang masih dalam peta hijau penanganan Covid-19.

Sumenep terdapat 31 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Kabupaten Sampang sebanyak 61 berstatus ODP.

(Kompas.com/Kontributor Pamekasan Taufiqurrahman)

BERITA TERPOPULER :

 Kabar Baik di Tengah Wabah Virus Corona, Presiden Jokowi Umumkan Kebijakan Mudahkan Rakyat Indonesia

 Kabar Duka, Anggota DPR RI Imam Suroso Meninggal, Diduga Terinfeksi Virus Corona

 Para Ahli Khawatir, Ternyata 14 Persen Pasien di Wuhan yang Dinyatakan Sembuh Masih Positif Covid-19

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Sumenep Cegat Ratusan Perantau di Pintu Perbatasan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved