Stok Gula Pasir Cukup, Masyarakat Diminta tak Lakukan Aksi Borong

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat diimbau tak perlu melakukan aksi borong bahan kebutuhan pokok khususnya gula pasir di tengah ancaman pandemi virus Corona atau Corona Virus Desease (Covid-19).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Edwin Kindangen mengatakan, secara keseluruhan stok gula pasir mencukupi.

"Sejauh ini ada 630-an ton dan itu cukup hingga bulan depan. Masyarakat tak perlu melakukan 'panic buying' karena menimbulkan keresahan," katanya, Jumat (27/03/2020).

Ia mengakui, sebelum ini sempat terjadi kelangkaan karena terbatasnya pasokan dari impor.

"Itu yang menyebabkan harga naik," katanya. Ia memastikan untuk harga gula di ritel modern sesuai HET yakni Rp 12.500 per kilogram

Pantauan Tribun, harga gula bervariasi di pasaran.

Di warung-warung, gula pasir dijual Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg. Harga itu turun dibanding pekan lalu yang sempat menyentuh Rp 18 ribu bahkan Rp 19 ribu per kg.

"Harga pengambilan di distributor turun," kata pedagang kelontong di Bahu, Malalayang, Manado.

Sementara, untuk harga gula pasir di minimarket ritel modern, Rp 12.500 per kilogram. 

"Gula ada tapi masuknya sedikit-sedikit," kata pramuniaga minimarket modern di bilangan Jalan Wolter Mongisidi, Malalayang.

Iya yakin, dengan berangsur masuknya stok seiring lancarnya impor maka harga gula akan ikut terkoreksi turun.

Terpisah, Kepala Bulog Divre SulutGo, Eko Hari Kuncahyo mengatakan, sejauh ini pihaknya memiliki stok gula pasir sebesar 5 ton.

"Itu bisa untuk kebutuhan hingga awal April dan secara berkala akan masuk lagi stok," jelas Eko.

Ia menjelaskan, Bulog kini mendapat penugasan pemerintah untuk menjadi penyedia gula pasir.

"Sekaligus bertugas mengendalikan harga," katanya.

Saat ini Pemerintah menugaskan Bulog untuk melakukan impor gula pasir yg diperkirakan akan datang sebelum Ramadan dan Lebaran nanti. (ndo)

• Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret