Virus Corona di Indonesia
Rp 40 Miliar Dana Dikucurkan Pemprov Kepulauan Riau untuk Tangani Virus Corona
Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) memgalokasikan anggaran hingga Rp 40 miliar untuk penanganan dan pencegahan wabah virus corona atau covid-19.
Edaran bernomor 440/500/B.EKO-SET/2020 itu sebagai upaya aktif untuk mengantisipasi penyebaran dan perkembangan Virus Corona. Edaran bersama ini disampaikan kepada seluruh Pimpinan BUMN, Pimpinan BUMD, Pimpinan Perusahaan Swasta dan Pengelola/Penanggungjawab Tempat Usaha yang berada di wilayah Kepulauan Riau.
“Kami ingin semuanya melaksanakan kegiatan deteksi, pencegahan, respon dan antisipasi penularan infeksi virus corona di lingkungan perusahaan masing-masing,” papar Isdianto.
Dalam edaran itu, semua komponen di Kepri untuk melaksanakan sosialisasi risiko penularan infeksi virus corona beserta upaya pencegahannya dan pengendalian di lingkungan perusahaan masing-masing.
Tentu sosialisasi itu sesuai protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Seperti dengan menyediakan sarana berupa air mengalir dan sabun antiseptik atau Hand Sanitizer di
lingkungan kerja. Juga melaksanakan deteksi suhu badan dengan menggunakan Thermal Gun di lingkungan kerja.
Selain itu, semua diminta untuk menjaga area perusahaan dan lingkungan kerja agar tetap bersih dan higienis, dengan menyemprotkan disinfektan sesuai kebutuhan.
Isdianto juga minta semua badan usaha untuk mengatur sistem kerja yang efektif bagi karyawan dan menerapkan prinsip social distancing dalam beraktivitas, apabila ditemukan gejala terjadinya infeksi virus corona di lingkungan kerja, segera dibawa ke rumah sakit rujukan.
“Perhatikan dan taati Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan covid-19,” pungkas Isdianto.
• BREAKING NEWS! Sholat Jumat Ditiadakan, Umat Islam Bolmong Diminta Sholat Dzuhur di Rumah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemprov Kepri Alokasikan Rp 40 Miliar untuk Tangani Virus Corona".