Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasien Virus Corona di Indonesia Bertambah 107 Pasien, Jubir: Total Semuanya 686 Kasus Positif

Achmad Yurianto mengatakan pada hari ini Selasa (24/3/2020) jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 686 orang

Editor: Rhendi Umar
(Tangkap Layar akun YouTube KompasTV)
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Achmad Yurianto mengatakan pada hari ini Selasa (24/3/2020) jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 686 orang.

"Ada penambahan kasus konfirmasi baru positif sebanyak 107 kasus, total 686 kasus positif," ujar Yuri.

Kemudian sampai Selasa (24/3/2020) hari ini, tidak ada penambahan pasien corona yang dinyatakan sembuh.

Sehingga total pasien yang sembuh masih pada angka 30 orang.

Sedangkan untuk pasien meninggal dunia bertambah menjadi 55 orang.

"Tidak ada penambahan [pada] kasus sembuh 30, kasus meninggal 7 orang, total kumulatif 55, tapi ada beberapa yang sekali diperiksa negatif, kalau pemeriksa kedua negatif berarti sembuh," paparnya.

"Update pada 24 maret kasus kumulatif positif 686, kumulatif sembuh sebanyak 30 orang, dan kumulatif kematian 55 orang," pungkasnya.

Jokowi Jengkel Banyak Warga Anggap Remeh Virus Corona: Sudah Diisolasi Masih Beli Handphone

Penanganan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, ditanggapi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi menyayangkan masih banyak warganya yang meremehkan physical distancing atau menjaga jarak fisik antar manusia.

Ia mencontohkan kasus di mana seorang pasien suspect Covid-19 yang sedang dikarantina justru pergi membantu pernikahan tetangganya.

Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan alasan Indonesia tidak menerapkan lockdown.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu menjelaskan bahwa setiap negara memiliki gaya tersendiri dalam menangani Covid-19. 

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki gaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved