Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesaksian Penari yang Sembuh dari Virus Corona, Mengaku Tak Rasakan Demam Batuk dan Pilek

Kesaksian pasien yang sembuh dari Virus Corona, mengaku tak rasakan demam batuk dan pilek

Editor: Rhendi Umar
ISTIMEWA
Kesaksian Penari yang Sembuh dari Virus Corona, Mengaku Tak Rasakan Demam Batuk dan Pilek 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesaksian pasien yang sembuh dari Virus Corona, mengaku tak rasakan demam batuk dan pilek.

Pasien dengan nomor kode 12 yang diketahui bernama Yuri Wardhana tersebut menjelaskan mengenai awal mula ia tertular dan akhirnya harus menjalani isolasi selama 17 hari.

Ia sempat dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung, hingga akhirnya dinyatakan sehat dan diperbolehkan untuk pulang.

Seperti yang dilansir halaman YouTube Dapoer Gear, Selasa (24/3/2020), penuturan tersebut disampaikan dalam dialog antara musisi Rama Nidji dan Yuri Wardhana yang ternyata adalah sepupunya tersebut.

Dalam percakapan itu, Yuri menceritakan kronologi kejadian hingga ia menjadi pasien nomor 12.

"Saya penari, saya ketularan saat ada acara dansa di Jakarta," kata Yuri.

"Saat dansa, di situ ada WNA, masalah saya kontak atau enggak, saya enggak inget," sambungnya.

Yuri menjelaskan sepulangnya dari acara tersebut, ia masih merasa sehat.

Namun, ia merasakan gejala flu setelah sampai di Bandung.

Ia demam selama 2 hari dan akhirnya sembuh total pada hari ke-5.

Dua minggu kemudian Yuri ke Jakarta dan mendengar kabar bahwa WNA yang datang ke lokasi dia berdansa ternyata positif terinfeksi Covid-19.

Kemudian satu temannya yang turut hadir di acara tersebut ternyata juga telah positif terjangkit Virus Corona.

Akhirnya Yuri menjalani pemeriksaan setelah pemerintah mengadakan program untuk melakukan tes pada orang-orang terkait yang berada dalam kelompok Cluster I Jakarta.

Ia dan teman-temannya kemudian mencari tahu dan mendaftarkan diri untuk menjalani tes di Jakarta.

Meskipun merasa sehat, Yuri berinisiatif mendaftarkan diri untuk mengikuti pemeriksaan karena ia sadar bahwa ia berada dalam satu ruang dengan orang terjangkit Virus Corona.

"Walaupun saya saat itu sehat, sampai sekarang pun kondisinya sama kaya gini gitu, enggak ada demam, batuk pilek tu enggak. Tapi karena saya sadar saya ada di tempat itu, saat si WNA itu ke situ tu saya ada di situ," jelas Yuri.

Ia mengatakan alasannya mengikuti tes tersebut adalah karena ingin mendapatkan kejelasan mengenai kondisinya, dan tidak ingin menjadi pembawa virus (carrier) yang dapat menulari keluarganya.

"Saya mikir juga nih saya tinggal dengan orangtua, kalau kena orangtua gimana, kalau kena adik saya gimana," ujarnya.

Setelah kembali ke Bandung, Selasa (3/3/2020), malamnya Yuri ditelepon oleh pihak Dinas Kesehatan Bandung dan dinyatakan harus diisolasi.

Yuri menolak saat akan dijemput menggunakan ambulans dan memilih untuk berangkat sendiri ke rumah sakit rujukan mengendarai motor. 

"Kebayang kalau misalnya itu ambulans ke rumah saya, terus berisik malem-malem, terus kan tetangga pasti keluar ya," ucap Yuri.

"Saya takutnya tetangga malah panik," sambungnya sambil tertawa.

Begitu sampai Yuri diminta untuk ke ruang isolasi yang ada di RS Hasan Sadikin Bandung.

Yuri ditempatkan sendirian di dalam sebuah ruang yang dilengkapi monitor jantung, termometer, dan alat pendingin.

Ia berkomunikasi dengan perawat menggunakan interkom, sehingga tidak terlalu sering terjadi kontak langsung.

Selama isolasi tersebut, Yuri tidak diberi obat-obatan, hanya makanan, susu dan vitamin untuk bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya, sehingga sistem imun dalam tubuhnya tersebut dapat mematikan Virus Corona dengan sendirinya. 

Ia diisolasi selama 17 hari dari Selasa (3/3/2020) hingga akhirnya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang pada Jumat (20/3/2020).

Yuri mengatakan dirinya termasuk pasien tanpa gejala atau yang disebut pasien asymptomatic.

Ia sudah membawa virus tersebut di dalam tubuhnya meskipun tidak merasakan gejala apapun.

Oleh karena itu, Yuri berpesan agar masyarakat melakukan social distancing dan mengimbau agar tidak bepergian terlebih dahulu.

"Saya saja yang sudah imun, berusaha untuk tahan itu (bepergian), karena kan kalau kita keluar, oke kita nggak ketularan nih, tapi bisa aja kita nularin ke orang lain," ujar Yuri menjelaskan.

"Begitu kita sampai rumah, kita kan nularin orang rumah,"

"Jadi selama kamu masih punya orangtua, selama kamu masih tinggal dengan orangtua, atau di rumah kamu enggak sendiri, tolong pikirin nasib orangtua kita,"pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pasien Positif Covid-19 asal Bandung Ceritakan Kronologi Penyebab Tertular hingga Akhirnya Sembuh

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved