Pandemi Global
Tiga Langkah Strategis yang Dilakukan China Saat Mengatasi Virus Corona
Data John Hopkins University, menunjukkan sudah 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia, dan 91.676 orang sembuh, Minggu (22/3/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Data John Hopkins University, menunjukkan sudah 304.528 kasus terinfeksi, 12.973 orang meninggal dunia, dan 91.676 orang sembuh, Minggu (22/3/2020) pagi.
China masih mencatatkan sebagai negara kasus tertinggi, yaitu 81.305 kasus.
Meski demikian, dalam empat hari terakhir mereka melaporkan bahwa hanya terdapat satu kasus virus corona dari internal.
Hal tersebut merupakan perkembangan yang sangat signifikan dibanding dengan beberapa bulan yang lalu.
Namun ternyata ada pakar yang meragukan langkah China dalam mengatasi virus corona ini.
Banyak yang menganggap bahwa langkah mereka sangat susah untuk diikuti oleh negara lain terutama negara-negara barat.
Ahli merujuk pada sistem negara China yang terpusat, pemerintahan satu parta yang tak memungkinkan perbedaaan pendapat hingga memobilisasi sumber daya untuk satu isu.
Dilansir AFP Minggu (22/3/2020), metode Negeri Tirai Bambu dalam memulihkan diri dari Covid-19 bisa dimampatkan dalam tiga strategi:
1. Tutup dan Tahan
Pada Januari, China secara efektif menutup Wuhan, menempatkan 11 juta penduduknya dalam karantina ketat.
Langkah yang kemudian diikuti kota lain di Provinsi Hubei.
Sementara di wilayah lain seantero China, pemerintah setempat berkeras melarang warganya untuk tidak keluar dan diam saja di rumah.
Ratusan juta warga Negeri "Panda" di hidup di lingkungan padat.
Sehingga komite masyarakat setempat bisa berpatroli dan mengawasi mereka.
10 juta penduduk kota Wuhan terisolasi, dilarang keluar-masuk kota untuk antisipasi penularan virus korona. (Wikimedia)Dengan demikian, kepatuhan warga bisa terlihat. "Pengurungan berhasil," kata Sharon Lewin, profesor kedokteran di Uiniversitas Melbourne.