NEWS
Penjualan Masker di Jalanan Kota Manado Meningkat, Harganya Rp. 5000 Sampai Rp. 10.000
Di jalanan Kota Manado terlihat ada beberapa warga yang melakukan aktivitas, menjual masker kepada pengendara yang melintas, Senin (23/3/2020)
Penulis: Rafsan Aditya Damopolii | Editor: Rhendi Umar
Selain membatasi pembeliannya, Erick Thohir juga melarang Kimia Farma menaikkan harga masker.
Saat ini, masker jenis kain di Kimia Farma dijual seharga Rp 2.000 per lembarnya.
“Harga kita pastikan tidak ada harga yang, maaf ketika masyarakat susah, Kimia Farma menaikkan harga. Itu fungsinya BUMN hadir untuk rakyat,” kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menambahkan, pihaknya juga berencana kembali memesan masker dari China.
“Kondisi sementara ini kami masih melakukan pemesanan 7,2 juta pcs. Yang untuk masker kain kita pastikan bahwa harga 2.00 perak per pcs,” ucap dia.
Waspada, Masker Buatan Sendiri Tak Efektif Mencegah Virus Corona
Masker dan cairan antiseptik menjadi barang langka setelah Indonesia melaporkan kasus positif virus corona.
Hal ini terjadi hampir di semua tempat di Indonesia.
Karena kelangkaan masker masih berlanjut, banyak orang yang khawatir tertular corona mulai menciptakan masker penutup hidung sendiri di rumah.
Beberapa masker DIY (do it yourself) ini terbuat dari handuk kertas dan karet gelang, kain, serta tisu toilet. Namun, apakah masker ini efektif?
"Masker buatan sendiri tidak terlalu protektif dan secara paradoks meningkatkan risiko infeksi jika orang menyentuh wajah mereka dan memiliki rasa aman yang salah," kata Amesh A. Adalja, M.D., peneliti di Johns Hopkins Center for Health Security.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa pemakaian masker sebenarnya hanya untuk orang yang sakit.
Ia mengimbau agar orang yang sehat tidak usah memakai masker.
"Tetap keputusannya dari WHO yang sakit yang pakai masker. Yang sehat enggak usah. Kenapa? Karena apa? Kalau yang sehat pakai juga percuma, dia nanti megang-megang tangannya dan sebagainya. Tetap saja bisa kena," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Virus bisa menjadi ancaman apabila mengenai mata, hidung, atau mulut seseorang.