Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penelitian Virus Corona

Peneliti Uji 69 Jenis Obat untuk Atasi Virus Corona: Obat Penyakit Kejiwaan hingga Obat Malaria

Untuk mendapatkan daftar itu, ratusan peneliti memulai penelitian yang tidak biasa terhadap gen virus corona, yang juga disebut SARS-CoV-2.

Editor: Frandi Piring
ERIN BOLLING / US ARMY / AFP
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam upaya mengatasi wabah virus corona (Covid-19), para peneliti melakukan pengujian puluhan jenis obat.

Peneliti tengah menguji coba 69 obat dan senyawa yang diduga akan efektif untuk mengobati virus corona.

Seperti yang diwartakan TribunnewsWiki.com dari The New York Times, Senin (23/3/2020) tentang pengembangan obat baru untuk atasi Covid-19.

Daftar obat itu dirilis dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di situs bioRxiv.

Para peneliti telah mengirimkan makalah ke jurnal untuk publikasi.

Untuk mendapatkan daftar itu, ratusan peneliti memulai penelitian yang tidak biasa terhadap gen virus corona, yang juga disebut SARS-CoV-2.

Untuk menginfeksi sel paru-paru, coronavirus harus memasukkan gennya, mengkooptasi mesin genetik sel itu sendiri.

Sel mulai memproduksi protein virus, yang digunakan untuk menghasilkan jutaan virus baru.

ILUSTRASI - Dalam sebuah penelitian terhadap 99 persen pasien yang dirawat di Wuhan, pria disebut lebih rentan daripada wanita terhadap virus corona.
ILUSTRASI - Dalam sebuah penelitian terhadap 99 persen pasien yang dirawat di Wuhan, pria disebut lebih rentan daripada wanita terhadap virus corona. (Xinhua/Xiong Qi)

Masing-masing protein virus tersebut harus dapat menempel pada protein manusia yang diperlukan agar proses tersebut dapat bekerja.

Dalam studi baru, para ilmuwan menyelidiki 26 dari 29 gen coronavirus, yang mengarahkan produksi protein virus.

Para peneliti menemukan 332 protein manusia yang ditargetkan oleh coronavirus.

Beberapa protein virus tampaknya hanya menargetkan satu protein manusia, sementara protein virus lainnya mampu menargetkan selusin protein seluler manusia.

Para peneliti mencari obat yang juga menempel pada protein manusia yang tampaknya perlu dimasukkan dan direplikasi oleh coronavirus dalam sel manusia.

Tim akhirnya mengidentifikasi 24 obat yang disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati penyakit yang tampaknya tidak berhubungan, seperti kanker, penyakit Parkinson, dan hipertensi.

Dalam daftar itu terdapat sampel obat tak terduga seperti haloperidol, yang digunakan untuk mengobati skizofrenia (penyakit masalah psikis), dan metformin, yang digunaan oleh orang dengan diabetes tipe 2.

Ahli China Akhirnya Temukan Obat Virus Corona, Ternyata di Indonesia Sudah Dipakai untuk Ini
Ahli China Akhirnya Temukan Obat Virus Corona, Ternyata di Indonesia Sudah Dipakai untuk Ini (Kolase reddit.com dan hellosehat.com)

Menariknya, beberapa pengobatan yang mungkin adalah obat yang digunakan untuk menyerang parasit, termasuk antibiotik yang membunuh bakteri.

Studi baru meningkatkan kemungkinan bahwa efek samping ini bisa berubah menjadi pengobatan antivirus.

Satu obat dalam daftar, chloroquine, membunuh parasit bersel tunggal yang menyebabkan malaria.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa itu juga dapat menempel pada protein seluler manusia yang disebut reseptor sigma-1. Dan reseptor itu juga merupakan target virus.

Chloroquine telah menjadi berita utama pekan lalu, berkat spekulasi tentang penggunaannya terhadap virus corona.

Presiden Trump mengklaim hal itu pada sebuah briefing di Gedung Putih pada hari Jumat.

Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengikuti pernyataan presiden dengan peringatan bahwa hanya ada "bukti anekdotal" bahwa chloroquine mungkin bekerja.

Hanya uji coba yang dijalankan dengan baik yang dapat menentukan apakah klorokuin aman dan efektif melawan virus corona, kata Dr. Fauci.

Pada hari Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan akan memulai uji coba tentang klorokuin, di antara obat-obatan lainnya.

Dan pada Minggu, waktu setempat, Gubernur Andrew M. Cuomo dari New York mengumumkan bahwa negara telah memperoleh sejumlah besar klorokuin dan antibiotik azitromisin untuk memulai uji coba obat-obatannya sendiri.

Tes virus Corona. - doktersehat.com
Tes virus Corona. - doktersehat.com (Tes virus Corona. - doktersehat.com)

Nevan Krogan, seorang ahli biologi di University of California, San Francisco, yang memimpin studi baru ini, memperingatkan bahwa klorokuin mungkin memiliki banyak efek samping toksik, karena obat tersebut tampaknya menargetkan banyak protein seluler manusia.

"Kamu harus hati-hati," katanya.

"Kami membutuhkan lebih banyak data di setiap level."

Kolaborator Dr. Krogan di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York dan Institut Pasteur di Paris telah mulai menguji 22 senyawa lain dalam daftar terhadap virus corona hidup yang tumbuh di laboratorium mereka.

Pada Minggu malam, mereka masih menunggu hasil dari pengujian pertama.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved