Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips & Tricks

8 Jenis Jendela, Mana yang Paling Cocok dengan Ruanganmu, Awas Jangan Salah Pasang!

Berikut beberapa uraian jenis dan bentuk jendela dan kemampuannya mengakomodasi penghawaan dan pencahayaan.

Editor: Indry Panigoro
tribunmedan.com
Pentilasi - Jendela Terbuka 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum membuat jendela, beberapa pertimbangan harus dipikirkan seperti konstruksi, estetika, dan fungsi utama jendela sebagai sarana sirkulasi udara dan cahaya.

Ukuran jendela yang baik dalam sebuah ruangan sebaiknya 12% - 15% dari luas lantai bangunan. Standar Nasional Indonesia.

Begini Suasana Kawasan Wisata Jendela Indonesia Pasca Penutupan Penerbangan Dari dan Ke Cina

(SNI) menyarankan agar luasan jendela tidak kurang dari 5% dari luas lantai.

Begitu juga dengan pilihan bentuknya, ditentukan berdasarkan pada posisi di mana jendela diletakkan dan seperti apa desainnya.

Tentang pilihan bentuk ini juga harus mempertimbangkan kemudahan operasional jendela untuk dibuka-tutup.

Berikut beberapa uraian jenis dan bentuk jendela dan kemampuannya mengakomodasi penghawaan dan pencahayaan.

 
Dipasang mati dalam kusen.

Jendela seperti ini tidak dapat memberikan pertukaran udara yang baik, sehingga hanya berfungsi untuk memasukkan cahaya dan memberi view dari dalam ke luar.

Model jendela mati seperti ini biasanya dapat berfungsi sebagai bukaan untuk menambah keharmonisan komposisi tampak pada bangunan.

Dibuka ke dalam dan ke luar (swing).

Jendela jenis ini akan menghasilkan pertukaran udara 100%.

Bentuk seperti ini memerlukan ruang gerak yang cukup besar untuk operasionalnya sehingga tidak dapat menghemat ruang yang ada di bagian depannya.

Dibuka ke atas atau ke bawah (dengan cara digeser).

Saat ini, bentuk jendela seperti ini sudah termasuk jarang digunakan.

Selain karena kurang praktis, untuk membukanya pun diperlukan tenaga yang cukup ekstra dibandingkan dengan bentuk jendela lain.

Namun, dengan bentuk jendela seperti ini aliran udara dapat masuk lebih cepat.

 
Dibuka dengan diputar pada sumbu horizontal.

Jendela seperti ini dapat berputar 180 derajat.

Hal yang menjadi perlu diperhatikan dari jendela jenis ini adalah tentang bagaimana agar engselnya dapat tetap kuat dan pas. Sehingga tidak menyebabkan jendela loss berputar.

 Jungkit di bagian bawah (engsel di bawah).

Bentuk jungkit di bagian atas dapat menghemat ruang, namun udara yang masuk relatif lebih banyak dibandingkan dengan jendela jungkit di bagian bawah.

Pertukaran udara yang terjadi dapat mencapai 50%, karena angin dapat diarahkan secara langsung mengikuti bentuk kemiringan dari daun jendelanya.

 Jungkit di bagian bawah (engsel di atas).

Bentuk jendela dengan cara jungkit di bagian bawah lebih menghemat ruang, namun udara yang masuk sangat sedikit, hanya sekitar 20%.

Hal ini disebabkan pergerakan udara harus terhalang lebih dahulu oleh daun jendela baru kemudian dibelokkan ke atas.

 Berkaca krepyak terpisah kecil-kecil (nako).

Jenis jendela yang sederhana tetapi cukup baik untuk menghasilkan pergerakan udara yang optimal adalah jendela nako.

Jendela nako ini dapat menghasilkan pertukaran udara hampir 95%.

Dengan jendela nako yang berupa “bilah-bilah” yang dapat diubah-ubah posisinya, aliran udara dapat diarahkan seperti yang dikehendaki.

 Digeser ke samping.

Jendela yang dibuka dengan cara digeser, termasuk mudah untuk dibuka dan ditutup.

Aliran udara yang masuk juga dapat masuk tanpa hambatan. (*)

https://idea.grid.id/read/092054184/mengenal-8-jenis-jendela-mana-yang-ideal-untuk-kebutuhan-ruangmu?page=all

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved