Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Alkitab

Cerita Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Menolak Tunduk Aturan Raja Demi Lakukan Kehendak Tuhan

Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah tiga orang Israel dari Kerajaan Yehuda yang kemudian bekerja di Babel pada abad ke-6 SM

Penulis: Reporter Online | Editor: Rhendi Umar
istimewa
Ilustrasi Membaca Alkitab 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah tiga orang Israel dari Kerajaan Yehuda yang kemudian bekerja di Babel pada abad ke-6 SM.

Dilansir dari Wikipedia, mereka bertiga bersama Daniel dibawa ke Babel karena Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat,

Berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.

Namun ada hal menarik dalam pemberitaan firman Tuhan, saat tiga pemuda ini menolak melakukan perintah raja dan lebih memilih melakukan kehendak Tuhan.

Dapur Api

Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya 60 hasta dan lebarnya 6 hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel, lalu menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.

Setelah mereka semua berkumpul, berserulah seorang bentara dengan suara nyaring:

"Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!

"Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi-bunyian itu, maka sujudlah mereka menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.

Kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Dilempar ke Dalam Dapur Api Namun Tidak Terbakar
Kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Dilempar ke Dalam Dapur Api Namun Tidak Terbakar (KOLASE TRIBUNMANADO/Foto: Istimewa)

Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi. Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar:

"Ya raja, kekallah hidup tuanku! Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu, dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."

Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap.

Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja, berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"

Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved