Tangkal Virus Corona
Ada Perbedaan Besar, Ini Hasil Avigan setelah Dites ke 340 Orang Positif Virus Corona/Covid-19!
Indonesia sudah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien yang menderita Covid-19.
Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.
Ahli melihat bahwa pasien baru dinyatakan negatif dalam kurun waktu 11 hari pasca-tertular.
Kondisi paru-paru yang ditunjukkan oleh sinar-X memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dengan mereka yang tidak.
Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan tampak kondisi paru meningkat 91 persen.
Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru meningkat hanya 62 persen.
Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, Avigan tampak memperpendek durasi demam pasien, dari rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.
Namun pasien Covid-19 yang sudah mengalami gejala berat tidak begitu banyak menunjukkan hasil yang baik setelah diberikan obat.
“Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien,” tutur narasumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun.
Lalu bagaimana cara kerja Avigan?
Obat ini menghentikan beberapa virus dari replikasi dengan melumpuhkan enzim (zat yang menyebabkan reaksi kimia) yang disebut RNA polimerase, yang membangun RNA.

Tanpa enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetiknya secara efisien sekali di dalam sel inang.
Hal itu menurut sebuah artikel yang menggambarkan obat yang diterbitkan pada tahun 2017 di jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser. B, Ilmu Fisika dan Biologis.
Obat lain yang digunakan untuk pasien Covid-19 adalah Klorokuin.
Klorokuin selama ini dipakai sebagai obat malaria di Indonesia.
Klorokuin fosfat merupakan senyawa kimia yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate.