Wabah Virus Corona
Covid-19 Sebabkan 7.993 Kematian di Seluruh Dunia, Uni Eropa Sepakat Untuk Menutup Perbatasan
Uni Eropa menyatakan, mereka akan menutupperbatasan mereka selama 30 hari, langkah lebih ketat menyusul merebaknyavirus corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Uni Eropa menyatakan, mereka akan menutupperbatasan mereka selama 30 hari, langkah lebih ketat menyusul merebaknyavirus corona.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, kebijakan ini bakal diterapkan oleh 26 daerah yang berada dalam kawasan Schengen.
Penutupan pintu masuk Uni Eropa terjadi karena perkembangan signifikan wabah virus corona di Benua Biru dalam beberapa hari terakhir.
Italia, Spanyol, Perancis, tiga negara yang paling parah terdampak, mengumumkan lockdown di mana warganya dibatas pergerakannya di luar rumah.
Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, itu kini menjangkiti hampir 200.000, dengan 7.993 kematian di seluruh dunia.
Apa langkah Uni Eropa?
Dalam keterangannya, Von der Leyen menuturkan keputusan tersebut sudah disepakati para pemimpin UE dalam konferensi video Selasa (17/3/2020).
"Mereka mengatakan bakal segera menerapkannya. Ini bagus. Jadi kami bisa mencapai pendekatan terpadu mengenai perbatasan eksternal," kata Von der Leyen dikutip BBC.
Dia berujar, Inggris dan Republik Irlandia yang masuk ke dalam anggota Uni Eropa tapi bukan kawasan Schengen bakal diundang untuk menerapkan tindakan itu.
Presiden yang menjabat sejak Desember 2019 itu menerangkan, pihaknya mencari solusi terkait perbatasan internal negara UE karena masih ada warga yang tidak bisa keluar.
Seperti apa perkembangan terakhir di Eropa?
Di Perancis, setiap orang yang hendak keluar rumah harus membawa dokumen izin. Jika tidak, mereka bakal didenda 135 euro, atau Rp 2,2 juta.
Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Emmanuel Macron menerapkan lockdown ketat. Memerintahkan warga tidak bepergian ke mana-mana.
Pada Selasa, Negeri "Anggur" melaporkan adanya penambahan 16 persen. Mencapai 7.730 kasus infeksi, dengan 175 orang meninggal.
Di Spanyol, otoritas kesehatan lokal mengabarkan ada 11.826 penularan, 533 kematian, dengan 1.028 korban dinyatakan sembuh.
Pada Selasa tengah malam waktu setempat, Madrid mulai melarang adanya mobil yang masuk dari Perancis atau Portugal, terkecuali warga pendatang maupun pekerja lintas batas.
Di Jerman, yang telah melaporkan 9.367 infeksi dan 26 kematian telah melarang kegiatan keagamaan dan minta publik tidak berlibur. (KOMPAS.COM)
• Penderita Autoimun Jangan Asal Konsumsi Multivitamin, Sebaiknya Konsultasi Dulu dengan Dokter
Malaysia Lockdown, Warga Khawatir Terkepung
Keputusan lockdown di Malaysia menimbulkan "Panic Buying" atau belanja berlebihan di kalangan masyarakat.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin mengumumkan keputusan lockdown negaranya yang mulai berlaku pada hari ini, Rabu 18 Maret 2020.
Lockdown ini akan berlaku selama dua pekan sejak ditetapkan.
Pemerintah Malaysia juga melarang pertemuan yang melibatkan massa besar termasuk kegiatan keagamaan, olahraga, dan sosial budaya.
Pengumuman kebijakan lockdown selama dua pekan membuat sejumlah pusat perbelanjaan dipenuhi warga yang membeli kebutuhan sehari-hari.
Antrean panjang juga terlihat di loket pembayaran, beberapa rak seperti rak roti, rak telur dan beras terlihat kosong.
Di beberapa sudut, terlihat petugas membantu menyemprotkan cairan pembersih tangan.
Sementara itu, situasi di jalan penghubung antara Singapura dan Malaysia dilanda kemacetan parah pada Selasa (17/03) kemarin.
Warga Malaysia khawatir jika tidak segera pergi ke Singapura, mereka akan terkepung di Malaysia.
Padahal sebagian besar dari mereka memiliki mata pencaharian di Singapura.
Meski pemerintah Malaysia memastikan lockdown akan diterapkan hingga 31 Maret, namun warga takut kebijakan itu akan diperpanjang seandainya laju penyebaran virus corona di negeri jiran semakin memburuk.
Malaysia menjadi negara di Asia Tenggara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak.
Hingga Rabu pagi, jumlahnya mencapai 673 kasus dengan dua pasien meninggal dan 49 pasien dinyatakan sembuh.
(KOMPAS TV)
• Total 19 Pasien Positif Virus Corona/Covid-19 di Indonesia yang Meninggal, 12 dari DKI Jakarta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Krisis Virus Corona, Uni Eropa Tutup Perbatasan Selama 30 Hari".