Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Indonesia

Ironi RS Rujukan Pasien Positif Corona, Kondisi Ruang Isolasi 3x4 Meter hingga Diisi 6 Orang

Beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani wabah virus corona kini menjadi sorotan publik.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

Ada pula yang tidur di lantai, kata A. Mereka yang dikarantina memiliki gejala yang beragam di ruangan itu, mulai dari batuk ringan hingga batuk berat.

A juga mengaku tak mendapatkan informasi yang pasti dari rumah sakit soal penanganan yang akan dia dapat.

Sejak kemarin, pihak rumah sakit mengatakan bahwa ruang rawat di kamar itu penuh. Pihak rumah sakit menjanjikan dirinya akan dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, hingga pagi itu, dia belum mendapat kepastian.

Ramalan Zodiak Besok Rabu 18 Maret 2020: Gemini Harus Berani, Cancer Ingin Tahu

2. Belum dilakukan tes swab sejak hari pertama dirawat

Masih di RSUD Pasar Minggu, rumah sakit ini ternyata juga belum memiliki alat untuk tes swab.

"Katanya baru akan datang Senin ini. Jadi belum tes swab," ucap A.

A pun khawatir dirinya akan benar-benar terpapar virus corona dengan kondisi ruang isolasi yang penuh sesak. Alhasil, A dan sejumlah pasien lain meminta untuk pulang dan mengisolasi diri di rumah saja.

Namun, permintaan ini ditolak rumah sakit.

"Alasannya belum dites swab. Padahal, alatnya belum ada juga," ucap A.

Hal senada juga disampaikan pasien B. 

B lebih dulu masuk ke rumah sakit daripada pasien A.

Namun, dari pagi hingga malam pada Minggu (13/3/2020, pasien B juga tak mendapat kepastian soal rumah sakit rujukan. Berbeda dari pasien A, B sudah menjalani tiga kali tes, termasuk swab.

Namun, dia belum mendapatkan hasil tes sehingga masih tetap harus dikarantina.

"Katanya bisa pulang, tapi harus tanda tangan surat pernyataan dan RS tak bertanggung jawab kalau kita pulang. Masalahnya di sini, RS campurin gue sama orang-orang PDP lain dan sampai sekarang belum kasih ruang isolasi yang layak," tutur B.

3. Rumah Sakit Persahabatan stop screening virus corona

Direktur Rumah Sakit Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, pihaknya sudah tidak membuka pelayanan untuk screening virus corona. Pihaknya kini hanya membuka posko konsultasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved