Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

KESAKSIAN Elizabeth, Wanita 37 Tahun yang Sembuh Virus Corona, Ini Gejala yang Ia Rasakan Sebelumnya

Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama. Saat dia bekerja, Elizabeth mulai merasa tidak enak badan.

Editor: Indry Panigoro
(Xinhua/Xiongci)
Saat dunia termasuk Indonesia sedang panik corona, kini intelijen Israel bongkar rahasia China terkait virus corona yang selama ini ditutupi. (ilustrasi) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang perempuan asal asal Seattle, Amerika Serikat, Elizabeth Schneider, 37 sukses sembuh dari Corona.

Ia menyebut, tidak panic menjadi kunci utama ia bisa melewati itu semua. Ia juga beruntung lantaran saat menderita sakit, ia tidak yakin bahwa saat itu aia sedang terpapar covid-19.

Untuk itu, untuk mengatasi demam yang dirasakan, ia mengaku hanya mengonsumsi obat flu biasa yang dijual bebas di pasaran. "Jangan panik," kata dia.

Sebelum Dinyatakan Positif Corona, Menhub Budi Sempat Rapat Bareng Jokowi, Presiden Jalani Tes Virus

Ia berkisah, Pada 25 Februari 2020, Elizabeth mulai merasakan gejala virus corona. Hal itu terjadi tiga hari setelah dia mendatangi pesta pada 22 Februari 2020.

Beberapa orang yang datang di pesta tersebut juga mengalami gejala yang sama. Saat dia bekerja, Elizabeth mulai merasa tidak enak badan.

"Merasa lelah, badan sakit, sakit kepala, sedikit demam," katanya.

Kemudian, Elizabeth memutuskan untuk pulang. Dia sempat tidur siang sebentar dan bangun dengan demam yang suhunya terus meningkat menjadi 39,4 derajat Celsius. Elizabeth berpikir, dia menderita flu parah.

Tidak terpikir olehnya bahwa itu bisa menjadi virus corona karena gejalanya tidak cocok. Dia tidak batuk, tidak sesak napas, tidak ada gejala gangguan pernapasan sama sekali.

Beberapa hari kemudian, Elizabeth mengetahui bahwa sekitar selusin teman yang pernah ke pesta yang sama juga jatuh sakit.

"Pada hari yang sama, kira-kira pada waktu yang sama di malam hari, dengan gejala yang sangat mirip," ujarnya.

Meski begitu, Elizabeth dan teman-temannya belum dites terhadap virus corona.

Dokter mengira mereka terkena flu, tetapi hasil tesnya negatif.

"Pada titik ini, kami semua menjadi sedikit frustrasi karena mereka tidak diizinkan untuk diuji untuk virus corona, atau dokter bahkan tidak menyarankan untuk diuji itu," kata Elizabeth.

Elizabeth Schneider (37), salah satu korban virus corona yang berhasil sembuh.
Elizabeth Schneider (37), salah satu korban virus corona yang berhasil sembuh. ((Tangkap layar via nypost))

Tes mandiri

Kemudian, salah satu temannya bercerita tentang studi flu di Seattle. Peserta bisa mendaftar secara daring (online) dan mengirimkan alat uji tes yang dikirim kembali untuk mendapatkan hasilnya beberapa hari kemudian.

Hal itu merupakan bagian dari penelitian. Baru-baru ini, kelompok itu juga mulai menguji virus corona. "Dan begitulah akhirnya saya tahu," ucap Elizabeth.

Dia pun pulih setelah tinggal di rumah, beristirahat dan minum obat yang dijual bebas. "Saya pikir langkah besar yang ingin saya katakan kepada semua orang adalah, tolong jangan panik," kata Elizabeth.

"Jika kamu sehat, jika kamu lebih muda, jika kamu merawat dirimu dengan baik ketika kamu sakit, akan pulih, aku percaya. Dan aku bukti hidup untuk itu," tuturnya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO resmi menetapkan wabah virus corona sebagai pandemi. Sebanyak 118 negara telah terinfeksi dengan 131.627 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia. Adapun jumlah kematian mencapai sebanyak 4.940 kasus dan total yang sembuh sebanyak 68.529 orang.

Bagaimanapun, memiliki usia dan kesehatan yang baik merupakan kunci menang melawan Covid-19. Sementara, bagi orang tua atau orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung atau diabetes, Covid-19 dapat dan telah mematikan, kata pejabat kesehatan.

Beberapa negara membatasi kunjungan ke panti jompo dalam upaya untuk membendung penyebaran penyakit ke populasi yang rentan. Rumah jompo di negara bagian Washington, misalnya, telah diinstruksikan untuk membatasi pengunjung ketika kasus virus corona menyebar di 11 fasilitas di negara bagian tersebut.

Wilayah Seattle adalah pusat penyebaran virus corona di AS. Sejak Covid-19 pertama kali muncul pada Januari 2020, dari 1.635 kasus yang dilaporkan di negara itu, 457 di antaranya berada di Negara Bagian Washington, termasuk 41 kematian. (*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Elizabeth Sembuh dari Corona Hanya dengan Minum Obat Flu Biasa, https://bangka.tribunnews.com/2020/03/16/elizabeth-sembuh-dari-corona-hanya-dengan-minum-obat-flu-biasa?page=all.

Tonton:

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved