Begini Kondisi Menteri Kabinet Jokowi Pasca Salaman Budi Karya Sumadi, Dua Menteri di Karantina
Kondisi para menteri, Kabinet Joko Widodo pasca Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumad positif terjangkit virus Corona
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kondisi para menteri, Kabinet Joko Widodo pasca Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumad positif terjangkit virus Corona terus diperbincangkan. Apalagi yang sudah berusia lanjut dan sempat salaman ataupun berbincang dengan posisi sangat dekat dengan Menteri Perhubungan.
Pasca-pengumuman kondisi kesehatan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, kondisi kesehatan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju pun dipertanyakan.
Pasalnya, Budi yang sempat mengikuti rapat kerja di Istana pada 11 Maret 2020, saat ini dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya, Budi turut menyambut kedatangan kru kapal pesiar Diamond Princess pada awal Maret 2020.
Lantas seperti apa kondisi mereka:
1. Sri Mulyani

Salah satu menteri yang hadir dalam rapat itu yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ia terlihat duduk terpaut satu kursi dari Budi Karya.
Melalui akun Instagram pribadinya, Sri Mulyani memastikan bahwa kondisi kesehatannya dalam keadaan baik.
Bahkan, pada akhir pekan lalu, ia sempat memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Kementerian Keuangan melalui konferensi video untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah APBN dan keuangan negara dalam menghadapi penyebaran Covid-19.
"Rapat dengan video untuk mengurangi potensi penularan virus Covid-19, tapi tetap efektif dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan tugas Kemenkeu," tulis Sri Mulyani pada Minggu (15/3/2020).
Dalam rapat tersebut, ada lima keputusan penting yang dihasilkan.
Pertama, Kemenkeu akan menerbitkan surat edaran bagi kementerian/lembaga agar mereka mampu merealokasi dan reprograming anggaran untuk penanganan Covid-19.
"Semua menteri harus memfokuskan belanja untuk mencegah dan menangani dampak penyebaran virus Covid-19," ucapnya.
Kedua, menerbitkan peraturan menteri keuangan untuk memberi landasan hukum bagi pemerintah daerah dalam melakukan penyesuaian penggunaan anggaran transfer ke daerah bagi penanganan, pencegahan, dan mengurangi dampak penyebaran penyakit ini.