Bisnis
Analis Perkirakan IHSG Akan Rebound Pekan Depan
Jelang rapat The Fed, analis memprediksi IHSG akan rebound pekan depan.
Kebijakan oleh The Fed ini memberikan sentimen positif pada pasar keuangan Amerika dan dunia.
Presiden AS Donald Trump berencana mengeluarkan stimulus fiskal berupa tarif pajak gaji 0% hingga akhir tahun, tetapi waktu penerapan kebijakan tersebut belum dapat dipastikan.
Kepala Komite Keuangan Senat Senator Chuck Grassley mengatakan pemotongan pajak seperti itu harus dieksaminasi.
Dikabarkan anggota parlemen berpengaruh menolak keras rencana bantuan pajak gaji yang diusung pemerintah.
Ketidakpastian seputar respons fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi akibat wabah korona mengecewakan pasar.
Pelaku pasar kecewa karena Gedung Putih belum merilis rincian respons fiskal terhadap virus korona.
Insentif pajak potensial itu merupakan bagian dari paket pengeluaran senilai US$ 8,3 miliar yang telah ditandatangani Trump.
Pada hari Kamis (12/3) Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan tidak memotong suku bunga, berbeda dengan ekspektasi pasar.
Hal ini mengecewakan pelaku pasar yang berakibat penurunan bursa saham di kawasan tersebut.
Tetapi ECB mengumumkan sejumlah langkah untuk mendukung kredit perbankan, dan memperluas program pelonggaran kuantitatif (QE) sebesar € 120 miliar atau setara US$ 135,28 miliar.
Akhir pekan Bursa Amerika meghijau setelah Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional.
Langkah ini memberikan wewenang pemerintah untuk menggunakan dana federal untuk memerangi wabah virus corona.
Trump mengatakan langkah itu akan membuka akses hingga $ 50 miliar dalam dana bagi negara bagian dan kota untuk mengatasi pandemi.
Selain itu pasar ekuitas AS juga reli ke level tertinggi satu sesi di penutupan setelah Presiden Donald Trump mengatakan 50.000 tes virus corona baru akan tersedia minggu depan.
IHSG merespon positif rilis kebijakan fiskal yang diperkenalkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Otoritas moneter memangkas GWM valas dari 8% menjadi 4%.