Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Antisipasi Corona

Presiden Jokowi Lawan Virus Corona Pakai Jahe Merah, Ini Ramuan Lengkap ala Istana

Dunia makin panik dan kebingungan 'melawan' virus Corona atau COVID-19 yang penyebarannya makin masih di seluruh negara. Termasuk di Indonesia

Editor: Aswin_Lumintang
Tangkap layar channel YouTube KOMPASTV
Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto (Tangkap layar channel YouTube KOMPASTV) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Dunia makin panik dan kebingungan 'melawan' virus Corona atau COVID-19 yang penyebarannya makin masih di seluruh negara. Termasuk di Indonesia yang penderitanya terus bertambah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah lama dikenal rutin meminum jamu di pagi hari sebelum memulai aktivitasnya. Jamu yang ia minum biasanya terbuat dari temulawak, jahe merah, dan kunyit.

Suasana sepi di St. Mark's yang sepi Square pada 11 Maret 2020, setelah virus Corona menyebar
Suasana sepi di St. Mark's yang sepi Square pada 11 Maret 2020, setelah virus Corona menyebar ((Miguel MEDINA, Marco SABADIN / AFP))

Kebiasaan yang telah dilakukan sekitar 17-18 tahun lalu ini sekarang mulai sedikit berubah. Jika dahulu ramuan jamu hanya diminumnya sekali sehari, semenjak virus Corona atau COVID-19 mulai menyebar di Indonesia, Jokowi kini meminum ramuan ini tiga kali sehari.

“Saya tiap hari minum itu (jamu). Namun sejak ada virus corona saya meminumnya 3 kali sehari: pagi, siang, dan malam,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Uniknya, untuk menekan virus masuk ke dalam istana, setiap tamu yang berkunjung kini ia suguhi jahe merah.

“Biar menekan penularan virus corona, sekarang bukan teh yang disajikan tapi minuman temulawak, jahe, sereh, kunyit yang dicampur jadi satu,” ujarnya.

Menyadari kebiasaan ini tak hanya ia saja yang melakukan, tetapi hampir seluruh besar masyarakat Indonesia, makanya Ia mengaku tak heran jika harga rempah-rempah melonjak naik hingga lima kali lipat.

Misalnya harga jahe merah. Seorang pedagang di Pasar Tradisional Ciracas, Jakarta Timur, mengaku meningkatnya permintaan pembeli menyebabkan harga Jahe Merah mengalami kenaikan.

Sebelum merebaknya virus Corona di Indonesia hingga meningkatnya pasien virus Corona, harga jahe merah masih Rp 50 ribu per kilogram.

Berikut Perbedaan Manfaat Air Kelapa dan Santan, Salah Satunya untuk Mengatasi Pneumonia

Gerombolan Burung Terekam Lakukan Tawaf di Kabah, Tampak Sepi Akibat Covid-19

Seorang Perawat Pasien Corona Ungkap Isi Hati: Saya Bukan Orang Kaya yang Bisa Kembali Ke Rumah

"Sekarang (harga Jahe Merah) 80 ribu per kilogram," ucapnya kepada Tribunnews.com di kiosnya, Rabu, (11/03/2020).

Kini, pedagang itu mengaku harga Jahe Merah mengalami kenaikan menjadi Rp 30.000 rupiah per kilogram.

Pantauan Tribunnews.com, Jahe Merah di pasar Ciracas belum langka. Namun, kini harganya menjadi Rp 80.000 per kilogram.

Benarkah Rempah-Rempah Bisa Menangkal Virus Corona?

Menurut Ahli Herbal Universitas Airlangga, DR Aty Widyawaruyanti menyatakan, sebenarnya untuk meredam virus setiap orang harus meningkatkan kekebalan tubuh.

"Jadi kalau kita berangkat dari pengobatan tradisional kita, jamu-jamuan mungkin digunakan untuk membantu daya tahan tubuh dari infeksi virus," jelas DR Aty Widyawaruyanti.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved