Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Jahe Putih Diborong Warga untuk Tangkal Virus Corona setelah yang Merah Langka

Saat ini harga jahe putih pun mengalami peningkatan harga sampai 500 persen.

Editor: Alexander Pattyranie
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya sedang membereskan jahe putih yang baru datang dari pemasok untuk diperjualbelikan, Jumat (13/03/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komoditi jahe merah kini langka di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Warga Tasikmalaya meyakini jahe merah ini satu di antara Penangkal virus corona.

Mereka pun terus memburu jenis rempah-rempah ini.

Akibatnya harga jahe merah pun sempat melambung tinggi mencapai 400 persen dan semakin sulit untuk

didapatkan di pasaran.

Kini, masyarakat pun mengalihkan pencariannya ke jahe putih yang harganya lebih murah dan masih bisa

didapatkan dari para pedagang.

"Kalau jahe merah sekarang sudah tidak ada dan sulit didapatkan.

Pembeli pun beralih memborong jahe putih yang stoknya masih ada sekarang ini," jelas Kodir (62),

salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Jumat (13/03/2020).

Harga jahe putih naik 500 persen

Kodir menambahkan, saat ini harga jahe putih pun sama mengalami peningkatan sampai 500 persen.

Sebelumnya harga jahe putih hanya Rp 10.000 perkilogramnya, setelah merebak virus corona harga jahe putih pun mencapai Rp 50.000 perkilogramnya.

"Dulu jahe putih itu tak dilirik dan banyak yang mencari jahe merah saja.

Karena jahe merah langka sekarang, jahe putih pun jadi naik kelas sekarang buat obat penghangat badan," tambah Kodir.

Harga jahe merah terakhir dijual di pasaran mencapai Rp 80.000 per kilogramnya.

Padahal, sebelum isu virus corona harganya hanya Rp 16.000 per kilogramnya.

Namun, sekarang stok jahe merah dari pemasok sudah tidak ada lagi dan kalau ada pun harganya pasti akan semakin mahal.

"Terakhir saya mencapai Rp 80.000 untuk jahe merah.

Tapi, sekarang sudah tidak ada, hanya jahe putih saja sekarang adanya dari para pemasok ke Pasar Cikurubuk," tambahnya.

Jeruk nipis juga dicari

Hal sama dikatakan, Onah (65), pedagang rempah-rempah lainnya.

Onah mengaku selain masyarakat memborong jahe putih, jenis jeruk peras kecil pun selalu laris pembeli.

Jeruk jenis itu diyakini pembeli untuk obat batuk dengan campuran kecap selama ini.

Namun, harga jeruk itu relatif stabil karena stoknya normal dan tak mengalami kelangkaan.

"Selain jenis jahe, jeruk nipis (peras) kecil yang warnanya hijau seperti ini pun laris dan banyak dicari pembeli.

Kalau harganya normal taknada kenaikan, soalnya stoknya banyak Pak," pungkasnya.

Seperti diketahui semenjak merebaknya virus corona, beberapa harga rempah-rempah mengalami kenaikan khususnya jahe dan temulawak.

Selain itu, beberapa bahan kebutuhan pokok pun mengalami kenaikan meskipun tak terlalu signifikan tergantung kelancaran dari para pemasok dan distributor selama ini di pasaran.

(Kompas.com/Kontributor Tasikmalaya Irwan Nugraha)

BERITA TERPOPULER :

Siswi SMP Hanya Bisa Menangis, 2 Hari Sekali Paman Datang Mengecek Keberadaannya, Apa yang Terjadi?

Muzdalifah Jual Rumah Mewah Peninggalan Suami dengan Harga Rp 32 Miliar, Ternyata Ini Alasannya

Fadli Zon Tolak Ahok jadi Pimpinan Ibu Kota Baru, Sebut BTP Sudah Bermasalah: Tidak Ada Orang Lain?

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jahe Merah Langka, Jahe Putih Pun Diborong Warga untuk Tangkal Corona"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved