Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Indonesia

Sempat jadi Tanda Tanya Asal Penularannya, Jubir Ungkap Sumber Pasien Kasus ke-27 Tertular Corona

Dan saat diumumkan pada Selasa (10/3/2020) kemarin, belum diketahui dari mana sumber penularannya.

Editor: Frandi Piring
China Daily, Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ilustrasi pasien virus corona (kiri), Jubir Pemerintah Indonesia, Achmad Yurianto (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sempat menjadi tanda tanya, akhirnya sumber penularan pasien kasus ke-27 di Indonesia terungkap setelah dilakukan penelusuran.

Melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyebut pelacakan kontak terhadap pasien nomor 27 telah menemukan titik terang.

Diketahui, sebelumnya pasien nomor 27 ini diduga sebagai transmisi lokal (penularan dari Indonesia).

Dan saat diumumkan pada Selasa (10/3/2020) kemarin, belum diketahui dari mana sumber penularannya.

Kendati demikian Yuri mengatakan pemerintah terus melakukan upaya untuk melacak kontak terhadap pasien nomor 27 ini.

Alhasil pada Rabu (11/3/2020) Yuri menyebut telah mendapatkan laporan bahwa nomor 27 ini merupakan satu di antara 4 sub klaster yang ada di Indonesia.

Hal ini ia sampaikan dalam program Mata Najwa yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi Trans 7 pada Rabu, (11/3/2020).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto. (ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A via Kompas.com)

Sebelumnya, Yuri menjelaskan terkait lonjakan jumlah pasien positif terinfeksi virus corona di Indonesia per harinya.

"Kita mengawali dari kasus nomor 01 yakni yang termasuk dalam klaster Jakarta," ujar yuri.

Yuri menuturkan alasan pemberian nama klaster Jakarta dikarenakan hal itu terjadi di kota tersebut.

"Lebih lanjut Yuri mengatakan dari klaster Jakarta ini pihaknya melakukan tracking dengan siapa saja pasien nomor 1 bertemu dan diyakini menjalin kontak dekat.

"Kemudian munculah pasien nomor 2,3,4 dan seterusnya," jelas Yuri.

"Bahkan ini masih kita kejar terus karena ada klaster yang bagian dari ini ternyata punya sub klaster di bawahnya," kata Yuri.

Dalam artian, masih terdapat orang yang tertular dari kelompok tersebut tetapi tidak berada di peristiwa yang awal.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved