Pdt Supit: Betlehem seperti Kota Mati, WNI ‘Ngungsi’ ke Mesir
WNI termasuk dari Sulawesi Utara, rombongan Hollyland, dikeluarkan dari Israel. Wisatawan rohani Yerusalem tidak dapat melanjutkan tur
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Israel menyatakan bahwa kedatangan dari negara-negara itu hanya bisa masuk jika mereka dapat membuktikan memiliki tempat untuk tinggal dan dikarantina. Langkah itu diterapkan setelah pembatasan yang sebelumnya diberlakukan pada kedatangan dari Cina, Hong Kong, Thailand, Singapura, Makau, Korea Selatan, Jepang dan Italia. Israel sejauh ini mencatat 50 kasus positif virus Corona.

Prospek Wisata yang Bagus
Teddy Tanjadu, Pengamat Pariwisata dari Unika De La Salle menilai orang melakukan wisata religi karena memiliki nilai spiritual untuk keimanan sendiri. Misalnya, kalau bagi Muslim ingin mendekatkan diri maupun mungkin ingin memiliki gelar khusus. Begitu juga bagi Kristiani kalau ke Israel bisa dapat hubungan spiritualitas.
Sehingga dengan mengunjungi tempat-tempat suci bisa merasa semakin dekat dengan Tuhan maupun semacam mendapat reminder bahwa pernah ke sana.
Sehingga bisa menimbulkan kebanggaan pada diri masing-masing.
Kalau terkait ada virus Corona ini, istilahnya ada suatu pukulan bagi dunia pariwisata sama seperti dulu misal tsunami maupun serangan 11 September di New York, Amerika Serikat. Karena hal ini merupakan suatu krisis yang harus ditanggani secepatnya.
Karena ini suatu bentuk penyakit yang belum ada vaksinnya jadi semacam duri dalam sekam, kita tidak tahu kapan ini berakhir. Selain itu, jika wisatawan yang 'terjebak' di daerah wisata karena keadaan darurat pihak travel harus memberikan edukasi.
Kalau untuk pihak travel agent jika keadaan seperti itu hal pertama yaitu memberikan edukasi kepada para wisatawan. Yaitu bahwa bagaimana virus Corona tersebut dan lokasi destinasi yang akan dituju dipastikan steril.
Maupun, lokasi-lokasi yang akan dituju nanti pihak travel sudah menyediakan fasilitas yang memadai. Misal seperti hand sanitizer kualitas bagus, zat menghilangkan kuman atau virus tersedia dan masker.
Travel agent harus mampu membuat kerja sama dengan stakeholder untuk menyediakan fasilitas yang bisa dipercaya turis dan dapat menjamin keselamatan. Bisnis wisata religi memiliki prospek yang bagus. Kalau saya lihat wisata religi itu salah satu yang paling bisa dikembangkan di Sulut.
Sebagai contoh Kota Manado merupakan ikon kota religi di Indonesia untuk umat Kristen. Saya di Universitas Katolik De La Salle juga mengembangkan kelompok mahasiswa yang mengatur bisnis tour and travel yang bisa mengangkat wisata religi.
Hal itu punya potensi besar dengan mendatangkan wisatawan dari Jawa, Sumatera dan pulau lain untuk datang ke Manado untuk wisata religi.
Wisata religi memang sangat menjanjikan khusus untuk Sulut dan misal di Gorontalo atau Aceh, Serambi Mekah bisa juga wisata religi bagi umat Muslim. Tentunya harus terus menjalin sikap toleransi dan kebersamaan antarumat beragama. (Tribun/cnn/max/ang)