Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Menilik Tulisan ABG Pembunuh Bocah 6 Tahun yang Mayatnya Disimpan dalam Lemari: 'Butuh Kasih Sayang'

Tak hanya berupa tulisan, pihak kepolisian juga telah mengamankan sejumlah gambar-gambar yang dibuat pelaku.

Editor: Frandi Piring
Instagram @makassar_iinfo/Tribun jakarta
Arti dari tulisan seorang siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun dan dimasukkan ke dalam lemari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menilik makna di balik tulisan remaja 15 tahun (NF) yang telah membunuh teman kecilnya (APA) yang baru berusia 6 tahun.

Seorang Psikolog Klinis, Melissa Grace mencoba untuk mengungkap arti dari hasil tulisan siswi tersebut.

Hal itu diketahui dari tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne (8/3/2020).

Dalam tayangan tersebut tampak psikolog Melissa Grace hadir untuk menanggapi kasus remaja bunuh balita tersebut.

Diwartakan sebelumnya seorang siswi SMP menyerahkan diri ke polisi usai membunuh temannya yang berusia 6 tahun (6/3/2020).

Saat mendatangi Mapolsek Metro Tamansari, NF mengaku telah membunuh anak 6 tahun di rumahnya wilayah Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan jenazahnya ia simpan di dalam lemari.

Setelah diselidiki ternyata pengakuan NF benar adanya.

3 Kasus yang Terinspirasi Tokoh Slender Man, Mirip Siswi SMP Bunuh Bocah: Para Pelaku 'Tak Menyesal'
3 Kasus yang Terinspirasi Tokoh Slender Man, Mirip Siswi SMP Bunuh Bocah: Para Pelaku 'Tak Menyesal' (Kolase Foto Tribunmanado/fototribunnews)

Tak hanya itu setelah didalami lebih jauh, polisi juga menemukan sejumlah tulisan dan gambar-gambar yang diduga berisi curhatan pelaku.

Melansir tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia Pagi, saat itu diketahui tengah membahas soal curhatan pelaku dalam bentuk tulisan-tulisan yang seolah menyimpan makna tersembunyi.

Tak hanya berupa tulisan, pihak kepolisian juga telah mengamankan sejumlah gambar-gambar yang dibuat pelaku.

Pantauan TribunJakarta, tulisan dan gambar-gambar tersebut seolah mencerminkan kesedihan, kekecewaan, serta kemarahan dari diri pelaku.

Diduga, ungkapan tersebut ditujukan oleh pelaku kepada orangtuanya.

Sejumlah pihak juga menduga bahwa remaja yang masih duduk bangku SMP itu memiliki hubungan yang kurang baik dengan orangtuanya.

Psikolog Klinis, Melissa Grace menyebut bahwa hal itu bisa saja terjadi.

Melihat pelaku selama ini hidup bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved