Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Lekagak Telenggen Sebar Hoaks KKB Papua Telah Bunuh 7 Anggota TNI-Polri, Ini 3 Fakta Terbarunya

Tentu saja berita bohong yang disebarkan KKB Papua ini dibantah oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal.

Editor: Frandi Piring
Kolase Youtube dan instagram infokomando
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua menyebarkan berita bohong alias hoax. 

Memang ada anggota Brimob yang meninggal yakni Bharatu Doni Priyanto saat kontak tembak dengan KKB Papua di Kali Kabur, Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (28/2)" tambah Kamal.

Terkait mengungsinya ratusan warga yang sebelumnya bermukim di empat kampung di Tembagapura, Kamal membenarkan dan itu dilakukan karena ketakutan warga sehingga minta aparat keamanan memfasilitasi dan mengungsikan ke Timika

Terkait kabar hoax yang disebar oleh KKB Papua juga diunggah oleh akun @infokomando, Sabtu (8/3/2020).

Menurut @infokomando, kabar hoax tersebut pertama kali dihembuskan oleh Fans Page WPNLA.

Kabar hoax tersebut semakin meyakinkan karena disertai foto - foto pengungsi mencari perlindungan yang diselamatkan oleh TNI - Polri untuk dibawa ke tempat aman menggunakan bus.

2. 614 Warga Tembagapura minta dievakuasi

Sebanyak 614 jiwa warga sejumlah kampung di Distrik Tembagapura meminta segera dievakuasi ke Timika pada Minggu (8/3/2020) petang.

Hal ini lantaran mereka kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok sejak kehadiran KKB Papua di wilayah itu akhir-akhir ini.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Minggu, mengatakan warga yang meminta dievakuasi ke Timika itu berasal dari Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak dan Kimbeli.

"Total masyarakat yang akan dievakuasi Minggu petang ini ke Timika sebanyak 614 orang, yaitu dari Opitawak sebanyak 42 orang, Kimbeli 241 orang, Banti 1 163 orang dan Banti 2 sebanyak 168 orang," ungkap Johnannes, dilansir dari Antara dalam artikel 'Wabup Mimika: 614 warga Tembagapura minta dievakuasi ke Timika'.

Berdasarkan laporan dari Kepala Distrik Tembagapura, Marthinus Nuboba, warga yang meminta segera dievakuasi ke Timika itu didominasi oleh warga Suku Amungme yang selama ini merupakan penduduk tetap di wilayah Distrik Tembagapura.

Warga tersebut meminta Pemkab Mimika menyediakan tempat penampungan sementara di Timika, dan baru akan kembali ke kampung halaman mereka setelah situasi keamanan di Distrik Tembagapura pulih kembali.

Pemkab Mimika, menurut Johannes, kini terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk manajemen PT Freeport Indonesia untuk menyiapkan tempat penampungan sementara bagi warga yang akan dievakuasi dari Tembagapura itu.

Ratusan warga tersebut kini masih menunggu mobil jemputan di Kantor SLD PT Freeport Indonesia di Tembagapura yang akan membawa mereka ke Timika.

"Kami dari Pemkab Mimika sebetulnya bisa memfasilitasi penampungan warga ini, tapi karena permintaan mereka sangat mendadak sehingga kami perlu berkoordinasi dengan semua pihak secara baik dimana tempat yang bisa digunakan untuk menampung warga ini untuk sementara waktu.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved