Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Virus Corona

Semakin Meluas, 12 Kasus Virus Corona Dikonfirmasi Berada di Kapal Pesiar Sungai Nil

Kasus virus corona terbaru dikonfirmasi berada di Kapal Pesiar Sungai Nil. 12 kasus tersebut muncul tanpa gejala.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com
Ilustrasi Sungai Nil. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua belas kasus virus corona tanpa gejala telah dikonfirmasi berada di Kapal Pesiar Nil.

Hal tersebut dikonfirmasi pada Jumat (6/3/2020) oleh World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan Mesir.

Kasus tanpa gejala yang dimaksud yakni mereka yang membawa virus akan tetapi tak menunjukkan gejala penyakit seperti demam.

Melansir dari Reuters, tak ada rincian lebih lanjut dari WHO mengenai individu dari ke 12 kasus yang dikeluarkan oleh WHO dan kementerian kesehatan tersebut.

Kapal tersebut dilaporkan menuju ke hulu Sungai Nil yakni ke Kota Luxor bagian selatan dari Aswan, Mesir.

Tidak disebutkan ada berapa jumlah orang yang berada di kapal tersebut.

Ke 12 kasus virus corona tersebut didiagnosis usai seorang perempuan Taiwan-Amerika yang telah berada di kapal pesiar tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona saat dirinya kembali ke rumah.

Dia diyakini sebagai individu yang menyebarkan virus ke orang lain.

Dikarantina 14 hari
Seluruh kasus baru tersebut akan dipindahkan ke fasilitas isolasi dan semua orang yang melakukan kontak akan dikarantina selama 14 hari.

Informasi dari media milik pemerintah Al Ahram Gate yang mengutip sumber keamanan melaporkan, kapal pesiar bernama River A itu saat ini ditarik ke suatu daerah sekitar 20 km (12 mil) dari Luxor dan juga dikarantina.

Surat kabar tersebut mengatakan kapal itu tiba di Luxor pada Hari Kamis usai perjalanan dua hari di sunga nil melewati tempat-tempat wisata seperti Kuil Kom Ombo dan Edfu.

Sebelumnya, Ahli Epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove mengatakan pada hari Kamis bahwa organisasi tersebut tidak percaya bahwa penularan penyakit terjadi oleh orang tanpa gejala sebagai faktor utama pemicu penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

"Kami tahu itu mungkin, tetapi kami tidak percaya itu adalah pemicu utama penularan," katanya dalam sebuah konferensi pers di Jenewa sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Jika kita melihat epidemi sebenarnya dan bagaimana epidemi ini terjadi, jika itu adalah pendorong utama transmisi itu akan menyebabkan jumlah kasus jauh lebih besar," ujarnya saat itu.

Diidentifikasi
Melalui penelusuran orang yang terpapar virus di sejumlah negara, pembawa asimptomatik (tanpa gejala) sedang diidentifikasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved