Terinspirasi Film Chucky dan Slander Man, Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun Tak Tahan dengan Hasratnya
Pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (5), yakni NF (15) kerap menonton film bergenre horor dan sadis.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (5), yakni NF (15) kerap menonton film bergenre horor dan sadis.
Bahkan, disebut-sebut adegan film tersebut menjadi inspirasi NF membunuh APA.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, NF kerap menonton salah satu film yakni Chucky yang mengisahkan tentang boneka pembunuh dan populer pada tahun 1980-an.
"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky. Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran, Sabtu (7/3/2020).
Polisi mendapat pengakuan tersebut saat memeriksa NH secara mendalam dan hati-hati usai menyerahkan diri.
Apalagi di usianya yang masih anak-anak.
Sikap kooperatif NF juga membuat polisi menemukan fakta-fakta baru.
Kepada polisi, kata Yusri, NF juga mengaku punya hasrat untuk membunuh orang lain.
Kebetulan, APA lah yang saat itu sedang berada di rumahnya.
"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari ini dia sudah tidak bisa menahan lagi," kata Yusri.
Kini NF ditahan sementara waktu di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Cinere, Jakarta Selatan.
Sebelumnya diberitakan, tersangka NF (15) membunuh APA (5) karena terinsipirasi dari film pembunuhan.
APA dibunuh di rumah NF di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020) kemarin.
Awalnya, APA berkunjung ke rumah tersangka. Kemudian, dia dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi.
Tak berhenti sampai di situ, tersangka NF juga mencekik leher korban. Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
Sebelumnya, tersangka berniat membuang jenazah korban. Namun, tersangka mengurungkan niatnya tersebut dan tetap menyimpan jenazah korban dalam lemari.
Keesokan harinya, tersangka beraktivitas seperti biasa.
Saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Selanjutnya, tersangka dilimpahkan ke Polsek Sawah Besar guna penyelidikan lebih lanjut. Nantinya, polisi pun akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.
Terinspirasi Karakter Slander Man hingga Hobi Nonton Film Chucky
Polisi menyebut dari hasil pemeriksaan NF (15) pelaku pembunuhan bocah usia 6 tahun di Sawah Besar Jakarta Pusat, terinsiparasi dari salah satu karakter film yang ia tonton, yaitu Slender Man.
Slender Man merupakan karakter fiksi seorang pria tipis tinggi, dengan tanpa wajah, memiliki tentakel mengenakan baju hitam berdasi merah, pada umumnya Slender Man suka menculik bahkan menyiksa anak-anak.
Pemeriksan sementara yang dilakukan kepada NF, ia sendiri pun mengakui jika ia memang sangat menyukai karekter Slender Man bahkan juga kerap menonton film Chaki.
"Dia sampaikan emang sudah lama nonton film Sleder Man. Emang paling favorit. Ini pengakuan dia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Selain itu dikatakan Yusri saat melakukan pembunuhan sendiri, pelaku pun mengaku sadar dan hanya secara spontan muncul hasrat melakukan aksi pembunuhan tersebut.
Hanya saja saat itu pelaku tak dapat menahan hasratnya.
"Pengakuan awal dia spontan saja ingin membunuh, jadi secara tiba tiba saja muncul pada saat itu. Dia pun mengaku pernah merasakan hal serupa tapi masih dapat ia tahan," katanya
• SISWI SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Ternyata Terinsiparasi dari Karakter Slender Man
Selain menyukai karakter film Slender Man, NF juga sering menyaksikan film-film horor seperti chaki, hal ini ditunjukan dengan adanya gambar-gambar Slender Man, hingga catatan curahatan hati di dalam sebuah buku pelaku.
Dalam catatan yang ditemukan oleh Polisi, ada salah satu tulisan sebuah opsi yang di tulis pelaku, yaitu Mau Siksa Baby? dengan senang hati, atau tidak tega.
"Kami menemukan catatan gambar-gambar wanita menangis karena dia ini pintar mengambar, catatan pribadi yang di ungkapkan dalam satu kertas," Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo.
Hingga saat ini Polres Metro Jakarta Pusat masih mencoba mendalami kasus ini untuk mengkaitan temuan-temuan meski pelaku sudah mengakui perbuatannya, polisi juga berencana mendatangkan ahli untuk menyelidiki kasus ini.
"Ini masih akan kami kembangkan. Temuan ini pun akan jadi pertimbangan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk membuat perkara ini lebih terang," ucapnya.
Kronologi Kejadian
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Heru Novianto mengatakan jika kasus pembunuhan bocah berusia 6 tahun di Sawah Besar berawal dari pelaku NF (16) yang melaporkan diri ke polisi dan mengaku telah membunuh.
Atas kejadian itu, Polisi pun langsung melakukan pengecakan dan mendapati korban APA (6) di dalam lemari dengan kondisi badan dan tangan terikat.
"Jadi dia melaporkan diri dan mengaku saya telah melakukan pembunuhan, lapornya di Polsek Metro Tamansari," kata Heru Novianto di lokasi kejadian, Jumat (6/3/2020).
Menurut Heru pelaku cukup tega melakukan aksi pembunuhan ini, sebab dari olah TKP dan keterangan pelaku, NF yang juga seorang remaja putri ini menghabisi bocah 6 tahun itu dengan menyelupkan kepala korban ke dalam air.
"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukan ke dalam bak. Jadi si anak di ajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam, lalu di tenggelamkan kepalanya," katanya.
Setelah korban lemas, diangkat begitu saja, kemungkinan korban tewas karena kehabisan oksigen, selanjutnya pelaku mengikatnya dan diletakan di dalam lemari.
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan di dalam lemari. Setelah disimpan dalam lemari. Besok paginya si tsk ini akan membuang tapi bagaimana caranya dia bingung," katanya.
Keesokan harinya, pelaku berusaha beraktifitas seperti biasa pergi ke sekolah, namun rupanya pelaku juga membawa baju penganti di dalam tas, korban sempat binggung untuk membuang jasa korban.
Seketika itu, pelaku pun akhirnya mengurungkan niatnya berangkat sekolah meski sudah berada di luar rumah, pelaku langsung menganti pakaian dan melaporkan diri jika telah melakukan pembunuhan ke Polsek Tamasari.
"Akhirnya dia berangkat ke sekolah pakai seragam. Tapi ditengah jalan dia tidak sekolah dan berganti pakaian yang sudah disiapkan dan pada saat itu dia melaporkan diri," paparnya.
Setelah laporan itu Polsek Metro Tamasari sempat mendatangi lokasi, namun karena lokasi berada di Jakarta Pusat akhirnya dilimpahkan ke Polsek Sawah Besar.
"Setelah dicek tkp ternyata ini wilayahnya sawah besar. Dari Polsek Metro Tamansari menghubungi Saber dan melakukan pengecekan diselidiki pak kapolsek dan benar di dalam lemari itu ada sosok mayat," ujarnya.
• Selain Mengetahui Riwayat Keluarga, Tes DNA Juga Bisa Mengetahui Profil Kesehatan Seseorang
Bocah yang Dibunuh ABG Sempat Hilang dan Dicari Semalaman
Bocah malang yang dibunuh ABG dan mayatnya disimpan di lemari sempat hilang semalaman dan dicari keluarganya.
Seorang bocah berusia 6 tahun ditemukan tewas di dalam lemari milik tetangganya di sebuah permukiman di Sawah Besar Jakarta Pusat.
Kondisi korban cukup mengenaskan.
Mayatnya dalam kondisi terikat dijejalkan di lemari.
Sebelum ditemukan tewas, rupanya korban berinisial APA (6) dikabarkan hilang Kamis (5/3) malam.
Bahkan orangtua korban pun sempat mencari anaknya ini ke sejumlah kenalan dan keluarga, namun tak kunjung ditemukan
Hal ini dibenarkan oleh Ketua RT setempat, Sofyan.
Ia mengatakan jika orang tua korban sempat mendatanginya pada Kamis malam, ketika ibu korban mengaku jika sejak sore tidak melihat anaknya.
"Iya jadi emang orangtuanya ini lapor ke saya, bilang pak anak saya nggak pulang-pulang nih, hilang," kata Sofya di temui di lokasi kejadian, Jumat (6/3/2020).
Sofyan mengaku jika ia bersama sang bunda sempat mencari korban.
Bahkan mereka sempat mendatangi rumah tetangga dan tempat anak-anak itu biasa bermain.
Namun sampai malam mereka tak menemukan korban.
Pencarian itu dilakukan sempai pukul 00.00 WIB malam.
"Kita juga sempat ke atas cuma liat kamar kosong, semua sampai got-got aja kita cari. Akhirnya kami minta orangtuanya lapor ke Polsek, sampai jam 12.00 malam itu," katanya.
Sofyan sendiri sebenarnya juga kaget mengetahui NF (15) yang membunuh APA (6).
Ia baru tahu ketika pagi hari mendapat informasi jika NF bersama polisi dan mengaku telah membunuh bocah berusia 6 tahun itu.
"Saya juga kaget. Nah pas pagi itu ada polisi datang dari polsek tamansari, saya juga gak tahu katanya anaknya lapor ke polisi abis bunuh orang," ucapnya.
• Siswi SMP Bunuh Bocah 6 Tahun, Polisi Sebut Pelaku Cerdas, Rencanakan & Curhat dalam Bahasa Inggris
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul ABG Bunuh Bocah 6 Tahun Terinspirasi Karakter Film Slander Man yang Suka Siksa Anak-anak dan Kompas.com dengan judul "Remaja yang Bunuh Bocah 5 Tahun di Sawah Besar Terinspirasi Film "Chucky"".