Berita Seleb
Virus Corona di Depok, Ayu Ting Ting Kaget dan Mengira Hoaks, Ia Langsung Telepon Orang Penting Ini
Perumahan dua warga Depok yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso itu, merupakan tempat di mana ia biasa pergi bersepeda
"Dua orang itu tinggalnya persis di perumahan yang beda kecamatan doang," kata Ayu Ting Ting.
SIMAK VIDEONYA:
Pengakuan Warga Depok
Sementara itu diberitakan TribunWow.com sebelumnya, Firni, seorang warga yang tinggal di Depok menceritakan bagaimana dampak dari berita heboh soal Virus Corona (Covid-19) menyebarkan ketakutan dan kepanikan ke masyarakat.
Ia menceritakan ketakutan yang dialami beragam, mulai dari adanya peliburan kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga merambah ke pedagang dan ojek online yang takut melintas ke kompleks tersebut.
Firni menambahkan semenjak rumah pasien positif Covid-19 asal Depok itu didatangi oleh petugas kesehatan, dan awak media, mulai muncul kecurigaan terhadap warga di sekitar kompleks tersebut.
Kemudian Firni juga sempat menjalani masa observasi di Natuna.
Selama di Indonesia, ia tinggal di rumah kakaknya yang berada di Depok, dan kebetulan satu kompleks dengan dua pasien positif Covid-19 yang kini sedang dirawat di rumah sakit.
"Saya secara pribadi agak kaget, saya baru lulus Natuna, ketemu lagi di tempat kakak saya," kata Firni.
Firni bercerita sempat muncul kecurigaan dari warga sekitar bahwa virus berasal dari warga bekas observasi Natuna yang ternyata positif.
Ia juga menambahkan kepanikan semakin menjadi-jadi setelah rumah pasien positif Covid-19 dikunjungi mulai dari wartawan hingga tim kesehatan.
"Warga sekitar pasti panik, karena berita yang beredar itu luar biasa heboh, luar biasa menakutkan, dan di hari yang sama berita itu muncul di tv, rumah yang terinfeksi itu langsung banyak didatangi wartawan, polisi, dan tim kesehatan," papar Firni.
"Jadi otomatis warga di komplek takut," lanjutnya.
Dampak ketakutan beragam, mulai dari libur sekolah, hingga ojek online dan pedagang sayur keliling yang biasa beraktivitas di sekitar kompleks tersebut, menjadi was-was dan takut.
Firni menjelaskan faktor terbesar penyumbang ketakutan dan kepanikan yang terjadi adalah pemberitaan Virus Corona yang begitu heboh.
