Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Banjir Bandang di Bolmut

Trans Sulawesi Tertutup Longsor: Wabup Bolmut Pulang Naik Perahu

Banjir bandang dan tanah longsor memporak-porandakan Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Utara.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Akses Jalan Trans Sulawesi Putus, 2 Desa Masih Terisolasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO – Banjir bandang dan tanah longsor memporak-porandakan Kabupaten Bolaang Mongondow dan Bolaang Mongondow Utara. Dua warga meninggal dunia. Susrita Tabo (37) dari Bintauna-Bolmut dan Musdalifah Harun (5) asal Desa Domisil-Bolmong. Seorang lagi bernama Ibu Erna dari Bintauna masih dinyatakan hilang pada bencana Rabu (4/3/2020) subuh itu.

Dinkes Sulut Awasi Dua Pasien Diduga Corona

Hingga Kamis kemarin, ribuan orang diperkirakan terdampak bahkan sampai mengungsi di kedua kabupaten (lihat grafis). Akses Jalan Trans Sulawesi terputus hingga pemadaman listrik. Sebanyak 51 desa di 5 kecamatan, Bolmut terdampak. Begitu juga sejumlah desa di Kecamatan Sangtombolang dan Lolak Bolmong ikut terdampak.

Kedua korban meninggal sebelumnya hanyut terseret banjir. Bocah 5 tahun pertama kali ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Rabu. Sedangkan Ibu Sutrita ditemukan tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dan masyarakat pada Kamis kemarin. Petugas juga menyelamatkan 1 warga Desa Domisil dan 2 warga Bintauna yang sempat hanyut.

Sutrita ditemukan oleh warga di perkebunan Desa Pangkusa, Kecamatan Sangkub. Susrita sebelumnya dilaporkan hilang terbawa arus ketika sedang berada di kebun bersama sang suami, Abdul Rahman Belembele. Suaminya selamat setelah berpegang di sebatang kayu.

Kapolres Bolmut, AKBP Eko Kurniawan mengatakan, setelah ditemukan, jenazah langsung dijemput oleh Tim Basarnas dan diserahkan ke pihak keluarga. "Sudah ditemukan dan tadi diserahkan ke pihak keluarga," kata dia.
Selanjutnya, pihaknya masih mencari 1 lagi warga yang dilaporkan hilang. "Kita masih mencari satu orang korban lagi yang dilaporkan hilang," tegasnya.

Sustita dan Erna asal Kecamatan Bintauna hilang dalam peristiwa banjir bandang. Keduanya wanita itu adalah istri dari Rukiat Laurestabo dan Abdul Rahman. "Tapi dua suaminya hanyut terpisah dan selamat saat berpegang di sebatang kayu," ujar Kapolres.

Wawancara Eksklusif Menaker Ida Fauziah (1): Orang Beruntung, Gagal Pilgub Jadi Menteri

Menurut pengakuan kedua suami, jika istri mereka terakhir terlihat saat berpegangan di pohon aren. "Itu terakhir sang suami melihat mereka," ujarnya.

Humas Basarnas Manado Feri Arianto menjelaskan waktu kejadian pada Rabu 4 Maret 2020 pukul 09.30. Kemudian dilaporkan pukul 15.40 pada hari yang sama. Masih hari yang sama, Tim Rescue Unit Siaga Kotamobagu bergerak pukul 16.05. Lokasi kejadian dari jarak Unit SAR Kotamobagu sejauh 71 kilometer.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmut, kejadian awal dari musibah banjir sehingga mengakibatkan 2 orang hilang di Kecamatan Sangkub. Kemudian, Tim SAR Kwandang bersama tim SAR gabungan menemukan seorang korban. Lokasi ditemukan jenazah diperkirakan sekira 2 kilometer dari Desa Pangkusa. Proses evakuasi oleh Tim Rescue Unit Siaga SAR Kotamobagu sebanyak 6 anggota dan SAR Kwandang sebanyak 8 anggota serta Polsek Bintauna sebanyak 3 orang dan dibantu masyarakat.

Dari data sementara dari Polres Bolmut, sebanyak 1.293 rumah di Kecamatan Bolangitang Timur terdampak. "Anggota masih terus standby di lokasi dan membantu warga," kata Kapolres.

Ia berharap curah hujan sudah tak lagi bertambah. "Kami minta masyarakat yang rumahnya tergenang untuk mengungsi dulu," ujar dia.

Wakil Bupati Bolmut Amin Lasena harus memakai perahu pajeko untuk menempuh perjalanan dari Pangi ke Sangkub, Kamis pagi. Lasena menceritakan saat dihubungi Tribun Manado dari sambungan telepon. Ia tiba di Sangkub dari Manado saat maghrib, Rabu (4/3/2020).

Para anggota TNI memberi saran kepadanya untuk tidak menyeberang duluan. "Tidak bisa berjalan kaki atau naik sepeda motor," ujarnya. Jumlah titik longsor pun belum diketahui. Jalan Trans Sulawesi pun dikabarkan putus. Amin pun menginap di masjid Desa Pangi. Pagi hari ini sekitar pukul 08.00, ia menaiki perahu pajeko ke Sangkub. Perjalanan ditempuh sekitar 1 jam sampai Sampiro, Sangkub.

Fadli Zon Sebut Jokowi Sayang Ahok: Bukanlah Prioritas

Ia bergabung dengan tim Bupati Depri Pontoh di Sangkub. Lasena mengatakan, bantuan yang ada baru dari Kabupaten Bolmut. Bantuan yang diberikan ialah bantuan standar. Itu berupa makanan dan tenda. Lasena mengatakan, untuk data valid korban materil dan jiwa terus di-up date. Semua masih terkendala medan.

Ia mengatakan bantuan tenda paling banyak diberikan ke Desa Huntuk. Semua rumah di desa itu tidak bisa ditempati karena banjir. Warga harus tidur di pengungsian. Data pun belum bisa diperoleh dari tiga desa transmigrasi.

Ketiga desa itu ialah Sidodadi, Suka Makmur dan Pangkusa. Ketiga desa itu masih terisolir. Lasena mengharapkan semua data lengkap kecamatan, rumah/keluarga dan warga bisa dikumpulkan dan lengkap.

Kepala BPBD Kabupaten Bolmut, Victor mengatakan, akses Jalan Trans Sulawesi masih terputus. "Sampai sekarang akses Jalan Trans Sulawesi belum bisa dilalui," kata Victor, Kamis kemarin. Lanjutnya, banjir bandang dan tanah longsor berdampak ke 51 desa di 5 kecamatan. "Sampai saat ini 3 desa masih terisolasi yaitu Desa Huntuk di Kecamatan Bintuana serta Desa Pangkusa dan Sidodadi di Kecamatan Sangkub," jelasnya.

Ia menyatakan, jadi masih ada 3 daerah yang terisolir dua di Kecamatan Sangkub dan satu di Kecamatan Bintuana. "Tetapi Kecamatan Bintuana terinformasi bisa dilalui karena tadi malam (longsor) telah diselesaikan oleh alat berat," ungkapnya.
Victor menjelaskan, pengungsi mencapai 3.650 jiwa. "Kondisi saat ini sementara Bupati, Kapolres dan tim dari pemda turun menyalurkan bahan logistik dan bantuan makanan ke lokasi rawan," pungkasnya.

Demi menjaga keselamatan warga agar terhindar dari bahaya arus listrik, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Suluttenggo terpaksa melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah tersebut.
Untuk wilayah terdampakp padam antar lain sebagian wilayah Kecamatan Bolangitang Timur, Kecamatan Bintauna, Kecamatan Sangkub, Kecamatan Sangtobolang dan Sebagian Kecamatan Lolak.

Ada sekitar 60 desa yang terdampak banjir. Berdasar data dari PLN Unit Layanan Pelanggan Bolmut hingga Rabu malam, masih ada 10 gardu yang padam dari total 72 gardu. Tiang roboh empat titik, dimana masih dua titik yang belum diperbaiki. Adapun pohon roboh kena jaringan tiga titik dan baru satu titik diperbaiki.

GM PLN Suluttenggo, Christyono mengatakan, sampai saat ini petugas PLN terus melakukan pemulihan kelistrikan di lokasi-lokasi bencana. "Namun, memang terdapat beberapa lokasi yang belum teraliri listrik, karena akses ke gardu listrik memang sulit dijangkau, Jika memungkinkan dari sisi keamanan, petugas kami bisa menerjang banjir, ini demi memeriksa kondisi gardu dan demi listrik segera menyala," ujar Christyono.

Penyalur BBM ataupun LPG di Bolmut masih lancar. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Boroko, SPBU Bintauna dan Agen LPG Bolmut terus melayani.

Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) MOR VII, Hatim Ilwan, Tim PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII telah melakukan pengecekan jalur distribusi secara langsung untuk menentukan solusi dan alternatif suplai dan distribusi.

Ia menjelaskan bahwa suplai BBM dari Fuel Terminal (FT) Gorontalo ke SPBU Bintauna sempat terputus namun Kamis (05/03/2020) ini sudah dapat dilalui. "Kondisi terkini di SPBU Bintauna tidak terjadi genangan, hanya sedikit di area sekitar. Sedangkan jalur distribusi ke SPBU Boroko masih dapat dilalui," ujar Hatim, Kamis siang.

Ia menambahkan meski suplai LPG dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kotamobagu ke Agen LPG Bolmut terputus karena longsor, pihaknya sudah langsung melakukan antisipasi. "Suplai ke Agen LPG Bolmut kami alihkan melalui SPPBE Jobroindo Makmur di Kabupaten Gorontalo," jelasnya," katanya. Pertamina MOR VII akan berupaya mencari solusi terbaik agar pasokan BBM dan LPG di Kabupaten Bolmut dan Bolmong tetap terjaga.

Sementara itu, korban banjir di Desa Domisil butuh pakaian. Hasim salah satu warga mengatakan, baju di badannya sudah dua hari dipakai. "Tak ada lagi baju, semua sudah hanyut," kata dia. Dikatakan Hasim, semua harta benda miliknya musnah. Ia bercerita, saat hari nahas itu, dirinya ngungsi
ke rumah saudaranya di desa seberang. "Saat saya balik keesokan harinya, rumah saya sudah hanyut," katanya.

Reza Damogalad, warga lainnya juga bernasib serupa. Sebut dia, mereka sekeluarga belum ganti pakaian selama dua hari. Baju itu basah selama Rabu
malam dan kering di badan. "Anak saya mulai batuk-batuk," kata dia. Sebut dia, selain pakaian, hal lain yang dibutuhkan adalah pempers dan pakaian bayi.

Camat Sang Tombolang Esly Manabung mengatakan, bantuan pakaian sangat mendesak. "Pakaian sangat kami butuhkan," ujarnya. Amatan Tribun Manado, sehari pascabencana, bantuan terus berdatangan ke warga. Umumnya bantuan berupa mi instan dan air mineral. 

Olly Dondokambey - Steven Kandouw
Olly Dondokambey - Steven Kandouw (Istimewa)

ODSK Fokus Buka Jalur Trans

GUBERNUR dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey-Steven Kandouw langsung menyikapi bencana di Bolmong dan Bolmut. Selain mengirimkan tim dan bantuan makanan, ODSK juga mengerahkan alat berat untuk membuka jalur Trans Sulawesi yang tertutup longsoran tanah dan bebatuan.

Pemprov Sulut, Balai Pelaksana Jalan Nasional XV, Pemkab Bolmut dan Bolmong dibantu TNI/Polri bekerja sama membuka akses jalan. Wagub Steven Kandouw mengatakan, kerja keroyokan ini secepatnya membuka akses jalan. "Target 4 hari Trans Sulawesi sudah bisa dilalui," kata dia kepada wartawan, Kamis (5/3/2020).

Alat berat, kata Wagub, dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor, bahkan ada area yang tertimbun panjangnya hingga ratusan meter. "Ada dua titik yang panjang, " ujarnya. Kepala Dinas PUPR Sulut, Adolf Tamengkel mengatakan, alat berat dikerahkan saat ini sebanyak 8 eskavator dan 2 loader. "Nanti akan tambah lagi 3 eskavator dan 1 loader, " kata dia.

Jika tak ada aral melintang, 3 hari sampai 4 hari, longsoran sudah bisa disingkirkan. "Mudah-mudahan tidak hujan lagi, " ungkapnya. Adapun titik terbesar kena longsoran di Desa Pangi dan Sangtombolang. "Sekitar 200 meter panjang longsorannya," ujar dia.

Alat berat pun dikerahkan dari dua arah. Ada yang dari Manado, dan dari Gorontalo. Penanganan pun juga dibagi karena alat berat tak hanya menangani longsor saja, ada pula pekerjaan di sungai. Akibat banjir banyak material bertumpuk menghalangi jalan air. Jika tidak disingkirkan dikhawatirkan air bisa kembali menggenangi permukiman. Untuk sementara akses jalan bisa melalui jalur Pantai Selatan melintas Bolsel.

Polres Bolmong melakukan pengalihan arus lalu lintas dari Manado menuju Gorontalo dan Bolmut, Kamis (4/3/2020) sekira pukul 10.30 Wita. Pengalihan berlangsung di pertigaan jembatan Kaiya. Kendaraan dari
arah Manado diarahkan menuju Kotamobagu.

Kapolsek Bolaang Iptu Wahab mengatakan, pengalihan dilakukan karena
arus lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi masih tertutup akibat bencana banjir bandang pada Rabu. "Pembersihan masih dilakukan di Desa Domisil dan
desa Pangi Timur," kata dia.

Hingga Kamis (5/3/2020), jalur Trans Sulawesi di Bomut masih belum bisa dilewati. Hal ini dikatakan Komandan Tim (Dantim) Basarnas Manado, Steven Lumowa saat dihubungi Tribun Manado. Menurutnya, Jalan Trans Sulawesi masih terputus di Kecamatan Sangkub. "Sampai sekarang belum bisa dilewati kendaraan," kata dia.

Steven meminta bagi kendaraan yang dari arah Gorontalo hendak menuju Manado maupun sebaliknya, sebaiknya mengambil jalur dari Bolsel. "Ambil jalur dari Bolsel supaya lebih aman," ujarnya. Tertutupnya jalur Trans Sulawesi di Bolmut, membuat tim Basarnas Manado tak bisa menuju ke Bolmut. "Jadi untuk Bolmut, ada tim yang dari Gorontalo," tegasnya.

Kasat Lantas Polres Bolsel AKP Batrin Talibo mengaku jika memang sejak kemarin belum terpantau peningkatan arus lalu lintas di Bolsel. "Belum ada, masih normal dari kemarin," aku dia. Meski begitu, ia tetap meminta agar anggota terus melakukan pemantauan di setiap titik rawan lalu lintas di Bolsel. "Pemantauan tetap kita lakukan, jangan sampai ada yang kecelakaan atau peristiwa lainnya," kata dia. (ang/nie/ndo/art/dma/ryo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved