Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bea Cukai Manado

Bea Cukai Manado Dorong Sulut Jadi Hub Ekspor Produk Perikanan ke Jepang

Kantor Bea Cukai Manado mendorong Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado dan Pelabuhan Bitung jadi hub ekspor produk perikanan

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Focus Group Discussion (FGD) Upaya Mewujudkan Ekspor Langsung Hasil Perikanan an Kelautan pada Bandar Samrat Manado, Kamis (05/03/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kantor Bea Cukai Manado mendorong Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado dan Pelabuhan Bitung  jadi hub ekspor produk perikanan.

"Khususnya untuk pasar Jepang karena permintaan terbesar dari sana," kata Kepala Kantor Bea Cukai Manado M Anshar dalam Focus Group Discussion (FGD) Upaya Mewujudkan Ekspor Langsung Hasil Perikanan an Kelautan pada Bandar Samrat Manado, Kamis (05/03/2020).

Ia bilang, selama ini produk perikanan yang diekspor dari Sulut tak semuanya dikirim dari Bandara Samrat.

Alasannya, beragam faktor. Mulai dari harga kargo hingga ketersediaan stok untuk memenuhi permintaan.

BPS Sosialisasi Sensus Penduduk dan Perumahan 2020 di Kantor DPRD Minsel

Selama ini, produk perikanan dari Sulut sebagian dikirim melalui Bali, Surabaya dan Jakarta. "Potensi perikanan dan cargo di Sulut cukup besar," jelas Anshar.

Dengan mengirim langsung dari Manado atau Bitung, Sulut akan mendapatkan keuntungan. Waktu bisa lebih cepat, biaya lebih rendah dan kualitas terjaga.

Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Manado, Hatta Arisandi mengatakan, pasar ekspor terbesar untuk produk perikanan Sulut ialah Jepang.

KRONOLOGI Kecelakaan Motor Tabrak Pikap yang Tiba-tiba Belok di Kawangkoan, Polisi Ungkap Identitas

Tahun lalu, angka ekspor produk perikanan Sulut mencapai 39 ribu ton. Dimana, 70 persen di dalamnya diekspor ke Jepang. "Itu berdasarkan Health Certificate (HC) yang dikeluarkan di Manado," ujar Hatta.

Sementara, nilai ekspor perikanan itu mencapat 29 juta dollar AS. Apa yang menarik, meskipun angka impor perikanan Jepang turun tapi dua tahun terakhir, angka ekspor dari Sulut ke negeri itu trennya naik.

"Jepang itu butuh ikan segar grade A untuk sashimi. Biasanya itu produk Tuna sirip kuning. Mereka butuh kualitas bagus," ujarnya.

4 Senator Sulut Dukung Provinsi BMR, Yasti : Saya Minta Pak Ban Liow Bantu Cherish

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Tinneke Adam mengungkapkan, selama ini pasar ekspor ke Jepang sudah ada namun belum maksimal.

Produk perikanan seperti ikan tuna segar beku, diasapi ataupun sudah diolah dari Sulut dikirim ke Jepang, Hongkong, Korea dan Singapura. "Ada 22 negara tujuan ekspor," katanya.

Pemprov Sulut siap memfasilitasi misi dagang ke Jepang bersama para eksportir Sulut. Apalagi, kata dia, Gubernur Sulut telah menerbitkan SK Gubernur Sulut nomor 142 tahun 2019 tentang Pembentukan Tim Percepatan Kinerja Ekspor.

"Kami berharap eksportir secara kontinyu mengirim produknya," ujar dia.

Kisah Pengangkut Sampah di Manado, Dua Bulan Pertama Pakai Masker, Selanjutya Sudah Terbiasa

GM Angkasa Pura I Bandara Samrat Manado, Minggus Gandeguai mengatakan, angka kargo internasional   terus bertumbuh dari tahun ke tahun. "Paling dominan itu produk perikanan," ujar Minggus.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved