Virus Corona
7000 Orang Tunjukan Gejala COVID-19, Korea Utara Diam-diam Minta 1.500 Alat Tes ke Rusia
Virus corona telah membunuh lebih dari 3000 orang dan menginfeksi sekitar 92 ribu orang ini turut membuat Korea Utara waspada.
“Korea Utara merupakan negara berisiko tinggi, sebagai negara dengan sistem kesehatan yang lemah, untuk virus yang menimbulkan bahaya besar,” ujar Kee B. Park, Direktur Proyek Kebijakan Kesehatan Korea dan Dosen Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial di Harvard Medical School, kepada Time.
Sistem kesehatan lemah Park telah melakukan lebih dari 20 perjalanan ke Korea Utara, bekerja bersama dokter-dokter Korea Utara dan berusaha memperbaiki sistem kesehatan negara itu.
Dia mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sanksi semakin mempersulit petugas kesehatan untuk memberikan perawatan yang dibutuhkan pasien.
Kim Jong Un ketika mengunjungi situs pembangunan pabrik pupuk di Sunchon, Provinsi Prongan Selatan, Korea Utara pada Rabu (8/1/2020). (kcna.kp)
“Bekerja bersama dokter Korea Utara di dalam rumah sakit di Pyongyang, mereka menggunakan kembali hampir semuanya sampai menjadi tidak dapat digunakan. Mereka adalah ahli dalam memperbaiki dan memelihara peralatan medis,” kata Park.
Keadaan saat ini akan membuat menjadi sangat sulit bagi Korea Utara untuk menangani wabah virus yang besar.
Park menyebut, Korea mungkin dapat berhasil mengobati sejumlah kecil kasus Covid-19 yang parah.
Namun kapasitas mereka untuk mengobati wabah akan kewalahan.
(Kompas.com/Rizal Setyo Nugroho, TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com Setelah Tutup Perbatasan, Korea Utara Diam-diam Minta Alat Tes Virus Corona ke Rusia