Kementerian PUPR Gelar Konsultasi Regional Tahun 2020 di Manado, Sinkronisasikan Program Kerja

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar acara Konsultasi Regional (Konreg) di Swiss-Belhotel Maleosan di Jalan Jendral Sudirman, Wenang, Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Kegiatan ini dibuka oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan acara ini merupakan yang terakhir.

Yaitu terakhir dari rangkaian empat kota sebagai tuan rumah digelarnya Konreg PUPR tahun 2020.

Total sejumlah 12 provinsi yang berada di kawasan Bali, Kalimantan, dan Sulawesi yang ikut membahas program infrastruktur sektor PUPR ini.

Untuk tahun anggaran 2021 di Manado pada 2 Maret sampai 4 Maret 2020.

Sebanyak 12 provinsi tersebut ialah Provinsi Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Sementara untuk daerah Sulawesi yakni terdi dari Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.

"Pembangunan infrastruktur PUPR tahun 2021 dilakukan berdasarkan perencanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR," kata Hadi Sucahyono, Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur (BPIW), Senin (02/03/2020).

Lanjutnya, yaitu pembangunan infrastruktur PUPR yang berbasis pengembangan wilayah dan penataan ruang.

"Selain itu juga memperhatikan arahan agenda pembangunan global dan memperhatikan potensi daya dukung wilayah yang tangguh terhadap bencana," jelasnya.

Hadi mengharapkan, program yang dibuat dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Diketahui sebelumnya, Konreg pertama diadakan di Magelang, Jawa Tengah untuk enam provinsi di Pulau Jawa.

Selanjutnya, Konreg kedua dilaksanakan di Labuan Bajo, NTT yang terdiri dari enam provinsi yaitu untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua pada 18 - 20 Februari 2020.

Pelaksanaan Konreg yang ketiga digelar di Toba Sumatera Utara untuk wilayah Sumatera dengan 10 provinsi pada 24 - 26 Februari 2020.

Ada tiga tujuan Konreg digelar, yakni pertama menyusun program 2021 yang akurat, terpadu, dan dapat dilaksanakan sesuai readiness criteria.