Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Menteri PUPR Kunjungi Bitung

Pria Ini Cium Kaki Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Masyarakat Adat Negeri Danowudu dan Aliansi Aerujang Air Dimuliakan Sungai Dilestarikan, bahu membahu melakukan penolakan

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Kolase / Tribun manado / Christian Wayongkere
Pria Ini Sujud di Kaki Menteri PUPR 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perjuangan masyarakat adat Negeri Danowudu dan Aliansi Aerujang Air Dimuliakan Sungai Dilestarikan, untuk menggeser pembangunan jalan tol Manado Bitung dari titik sumber mata air Aerujang dan hutan adat di Lingkungan 7 Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian, Kota Bitung Provinsi Sulut, akhirnya membuahkan hasil.  

Keberadaan sumber mata air Aerujang yang berbatasan dengan Kelurahan Danowudu dan Pinokalan Kecamatan Ranowulu, dilalui pembangunan jalan tol Manado Bitung.

Masyarakat Adat Negeri Danowudu dan Aliansi Aerujang Air Dimuliakan Sungai Dilestarikan, bahu membahu melakukan penolakan dengan berbagai cara sejak Desember tahun 2018.

Sambangi Mata Air Aerujang, Menteri Basuki: Gak Boleh Dirusak, Saya Akan Melarang

"Upaya-upaya yang kami lakukan untuk menggeser pembangunan jalan Tol Manado Bitung, pihak Pemangku Adat Negeri Danowudu menyurat ke Presiden dan perwakilan aliansi peduli Aerujang melapor dan menyurat ke Balai Wilayah Sungai dan 13 Kementerian yang masuk dalam penyelamatan lingkungan dan sumber air," tutur Ferdy Epang Pangalila perwakilan aliansi peduli Aerujang, Minggu (1/3/2020).

Perjuangan untuk menggeser titik pengerjaan jalan tol Manado Bitung dari lokasi sumber mata air Aerujang, ‎sejauh 200 meter langsung dikemukakan dan disampaikan ke Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono.

Saat beliau bersama rombongan dari Bina Marga, jalan bebas hambatan perkotaan dan fasilitas jalan daerah dan kepala biro komunikasi publik datang ke lokasi sumber mata air aerujang.

Andrei Angouw Curhat Soal Peluang Jadi Calon Wali Kota Manado, Sebut Bahagia Jadi Ketua DPRD

‎"Kami hanya minta geser 200 meter dari titik sumber mata air," pinta Ferdy Pangalila perwakilan aliansi peduli airujang.

Permohonan ini langsung direspons Menteri Bas dengan mengatakan.

"Saya sendiri tidak boleh kalau memasang di sini. Gak boleh dirusak, saya sendiri akan melarang," kata Menteri Basuki sambil menunjuk ke arah titik-titik mata air.

BREAKING NEWS! Menteri Bas Sambangi Sumber Mata Air, yang Terancam Pembangunan Jalan Tol

Pernyataan ini membuat terharu dan senang masyarakat adat Negeri Danowudu dan Aliansi Peduli Aerujang.

Sampai-sampai perwakilan aliansi Ferdy Epang Pangalila yang menggenakkan kaos hitam sujud di depan dan mencium kaki Menteri Bas.

Sedangkan Ibu Neltje Tengker dan Ut Tengker berlinang air mata, berpelukan dan mencium pipi kiri dan kanan menteri.

"Terima kasih pak Menteri," ungkap masyarakat adat Negeri Danowudu dan Aliansi Peduli Aerujang.

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 1-3 Maret 2020, Wilayah Berpotensi Hujan dengan Intensitas Lebat

Kabar baik ini menurut Neltje Tengker dari masyarakat adat Negeri Danowudu, ada satu perjuangan yang tidak sia-sia.‎

Menurutnya, masyarakat bersama aliansi peduli aerujang tidak menghambat pembangunan jalan tol, sebagai program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kami hanya berharap dan meminta pengerjaan jalan tol tidak ganggu sumber mata air aerujang," kata Neltje.

Permintaan geser sejak awal sampai hari ini, menjadi keinginan dan harapan.

Pihak bersyukur hal itu sudah di iyakan oleh Menteri PUPR Basuki.(crz)

Puskesmas Ratahan Gelar Medis Gratis Bagi Rombongan JKMPC Gorontalo

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved