Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Olahraga dalam Kondisi Kurang Tidur Dapat Memicu Serangan Jantung, Benarkah?

Ketika dalam kondisi kurang tidur, sebaiknya tidak usah memaksakan berolahraga karena hal tersebut bisa memicu serangan jantung.

Editor: Isvara Savitri
YOUR HEALTH SUPPORT via TribunJakarta.com
Ilustrasi serangan jantung. 

Bahkan, banyak orang masih terjaga di malam hari untuk mengerjakan pekerjaan yang tersisa atau sekadar begadang menghabiskan waktu dengan nonton TV atau aktivitas lainnya.

Padahal, dilansir dari Medical Daily, U.S. National Institutes of Health (NIH), kekurangan tidur dan gangguan tidur tertentu, seperti sleep apnea, meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya.

Apalagi, setelahnya tetap dipaksakan untuk berolahraga.

Asal tahu saja, penelitian dari University of Warwick menyebutkan jika tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga, maka risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen.

Hal ini pun juga dikemukakan oleh dr. Andreas Prasadja, RSPGT., dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran, Jakarta.

Menurutnya, ketika seseorang kurang tidur, maka akan berdampak buruk bagi tubuh yang mengarah pada munculnya peradangan pada tubuh dan mencetuskan penyakit kronis.

“Pada tubuh wanita yang langsing, yang dietnya bagus dan dijaga, olahraganya rutin, tapi dia mendurasikan tidurnya kurang dari tujuh jam maka memiliki risiko 36 persen kanker payudara. Ini penelitian di Inggris. Nah, kalau kurang dari tujuh jam untuk laki-laki bisa menyebabkan prostat, ke jantung dan berpengaruh pada tekanan darah,” ujar dr. Andreas.

Lagipula, kurang bijak rasanya menggunakan tubuh untuk berolahraga padahal di sisi lain tubuh sedang dalam kondisi yang lemah akibat kurang tidur.

Daripada memaksakan diri untuk berolahraga setelah begadang, lebih baik memulihkan diri dengan beristirahat.

Pentingnya Tidur Cukup

Idealnya, kita berolahraga saat kondisi tubuh kita fit.

Paling tidak, cobalah untuk mengatur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang ideal, yakni 7 sampai 9 jam dalam sehari.

“Kita harus lihat masing-masing orangnya gimana, kita harus lihat circadian rhythm-nya (proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun seseorang dalam sehari, red.). Kebanyakan orang dewasa circadian rhythm-nya sekitar jam 10 atau jam 9 sudah mulai ngantuk. Dewasa muda sekitar jam 12 malam sampai jam 1 paling ideal untuk tidur. Nah, bangunnya juga jangan terlalu pagi, bangun jam 8.30 itu baru ideal sebenarnya,” saran dr. Andreas.

Setelahnya, kita baru bisa berolahraga dengan aman.

Ingat, jangan pandang tidur sebagai sebuah kemalasan, ya.

Sumber: Nova
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved