Momen Indah, Mahathir Mohamad Diberi Pelukan dari Sang Istri: Jangan malu
Momen manis diterima mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, ketika dia mendapat pelukan dari sang istri, Siti Hasmah Mohd Ali
TRIBUNMANADO.CO.ID - Momen manis diterima mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, ketika dia mendapat pelukan dari sang istri, Siti Hasmah Mohd Ali.
Peristiwa itu terjadi setelah Mahathir selesai memberikan keterangan kepada wartawan, di momen terpilihnya Muhyiddin Yassin sebagai PM Malaysia.
Terpilihnya Muhyiddin mengakhiri masa tugas Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri sementara Negeri "Jiran" sejak Senin (24/2/2020).
Dilansir Mothership Minggu (1/3/2020), Siti Hasmah langsung memberikan pelukan tatkala Mahathir mendekati istri yang sudah dinikahi selama 63 tahun itu.
• Minum 2 Gelas Air Putih Sebelum Makan Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
Awalnya, mantan PM Malaysia dengan julukan Dr M itu berusaha bercanda dengan berusaha menjaga jarak, seraya menarik tangan istrinya menjauh.
"Jangan malu. Jangan malu," ucap Siti seraya berusaha memberikan pelukan bagi si suami. Dia nampak emosional dengan alis yang berkerut.
Pada akhirnya, politisi yang juga dijuluki Bapak Modernisasi Malaysia itu luluh, dan membalas dengan memeluk pundak perempuan 93 tahun tersebut.
Mahathir memutuskan memberikan perlawanan setelah Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah, menunjuk Muhyiddin Yassin.
Muhyiddin yang merupakan Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) ditunjuk pada Sabtu (29/2/2020), setelah dianggap mampu untuk memimpin mayoritas di parlemen.
Mahathir yang pernah menjabat sebagai PM Malaysia menyerukan kesempatan untuk menjungkalkan Muhyiddin terjadi ketika sidang istimewa parlemen.
"Dia (Muhyiddin) tentunya akan dilantik sebagai perdana menteri. Langkah selanjutnya adalah kami bisa mengajukan mosi tak percaya kepadanya," jelasnya.
• Pria Ini Tiba-tiba Meninggal Setelah Mengeluh soal Kehidupan di Depan Media
Dia menuturkan jika pemerintah baru tidak segera dibentuk dalam waktu cepat, bisa dikatakan PM tidak mendapat dukungan penuh.
Merujuk kepada Konstitusi Malaysia, seorang PM harus mendapat dukungan dari mayoritas parlemen, tanpa perlu memandang dari mana partai politiknya.
Jika parlemen tidak diizinkan untuk menggelar sidang luar biasa, maka PM berusia 72 tahun tersebut tidak bisa mendapat dukungan yang cukup.
Mahathir Mohamad mengatakan, dia sangat terpukul dan kecewa karena Muhyiddin Yassin sampai mendongkelnya dari jabatan orang nomor satu Negeri "Jiran".
"Saya dikhianati terutama oleh Muhyiddin. Dia ternyata sudah merencanakan ini untuk waktu yang lama, dan dia sukses," keluhnya.
Krisis berawal ketika Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai PM Malaysia pada Senin (24/2/2020). Membuatnya jadi PM dengan masa jabatan tercepat.
Politisi berjuluk Dr M tersebut mundur setelah Bersatu yang dipimpin Muhyiddin Yasmin menggelar pertemuan rahasia sehari sebelumnya.
• Rusli Habibie Puji ODSK, Ferry Daud Liando : Politik Kadang Aneh dan Tak Masuk Akal
Pertemuan itu antara lain dihadiri oleh oposisi seperti Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) serta Partai Islam se-Malaysia (PAS).
Politisi berusia 94 tahun itu menyatakan, dia memutuskan mengundurkan diri karena tidak ingin bekerja sama dengan UMNO, partai yang dikalahkannya dalam pemilu 2018.
Raja Malaysia sempat memintanya untuk menjadi PM sementara. Namun pada Sabtu, dia mengejutkan publik dengan kembali mengajukan diri.
Dia mengaku mendapatkan modal dukungan dari koalisi Pakatan Harapan yang dikomandoi langsung oleh mantan seteru politiknya, Anwar Ibrahim.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Momen Manis, Mahathir Mohamad Dapat Pelukan dari Sang Istri