Kekecewaan Kakak Sopir Truk yang Diamuk Massa Papua di Depan Polisi: Diperlakukan Seperti Binatang
Sikap profesionalisme polisi dalam menolong korban kasus penganiayaan yaitu sopir truk Yus Yunus di Kabupaten Dogiyai, Papua, dipertanyakan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kekecewaan Kakak Sopir Truk yang Diamuk Massa Papua di Depan Polisi: Diperlakukan Seperti Binatang
Sikap profesionalisme polisi dalam menolong korban kasus penganiayaan yaitu sopir truk Yus Yunus di Kabupaten Dogiyai, Papua, dipertanyakan.
Kakak korban, Hasriani polisi seharusnya dapat menyelamatkan dan mengevakuasi adiknya dari lokasi dengan mobil patroli polisi, bukan membiarkan korban jadi bulan-bulanan di lokasi.
“Saya tak rela adik saya diperlakukan seperti binatang. Menyedihkan lagi, itu terjadi di depan aparat polisi tanpa ada upaya mengevakuasi korban dari lokasi saat jadi bulan-bulanan warga,” kata Hasriani, usai mengebumikan adiknya di Polman, Sulawesi Barat, belum lama ini.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga.
• WNI Kru Kapal Diamond Princess Segera Dipulangkan ke Indonesia, Ini Langkah untuk Proses Evakuasi
Pihak keluarga mengaku kecewa dengan sikap aparat kepolisian yang dinilai lalai dan tidak punya langkah antisipasi menyelamatkan nyawa korban yang sedang diamuk massa.
Keluarga korban meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut, dan menuntut pelaku dihukum seberat-beratnya.
Keluarga juga menutut Kapolri bertanggung jawab atas insiden pembunuhan korban di depan aparat kepolisian ini.
Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa sebelumnya mengatakan, terkait tewasnya Yus Yunus, perlu diklarifikasi mengenai satu hal yang simpang siur dan tidak benar.
• 8 Karakteristik Orang yang Lahir Bulan Maret, Termasuk Berbakat dan Hatinya Tulus
Ia mengatakan, pengeyorokan Yunus bukan karena babi yang mati ditabrak.
Para pelaku yang menganiaya Yunus hingga tewas tidak mempersoalkan babi tersebut.
"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).
Bupati juga menegaskan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.
Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal.
Polisi Tak Bertindak Tegas Saat Sopir Truk Diamuk Massa, Ini Alasan Kapolda Papua
Keluarga sopir truk asal Polman Sulbar, Yus Yunus (26) menilai polisi lalai melindungi Yus Yunus.
Yus Yunus diamuk masa di hadapan polisi bersenjata saat berhenti di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, Papua.
Kakak korban, Hasriani mengatakan, seharusnya ada upaya polisi mengevakuasi Yus Yunus dari lokasi kejadian sebelum massa datang.
Hasriani juga menilai polisi di Nabire tidak profesional menangani kasus konflik yang menyebabkan adiknya jadi korban penghakiman massa di depan polisi.
• Suaminya Dituduh Terpapar Virus Corona, Veronika Somba Akan Laporkan Pelaku Hoaks
Kalaupun ada mobil polisi di sana, kata Hasriani, harusnya adiknya diamankan.
Namun, itu tak dilakukan.
Ia mendesak Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw agar mengusut anggotanya yang terlibat di lokasi.
“Saya minta Kapolri dan Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan, agar bertanggung jawab mengusut tuntas kasus ini atas nama keadilan untuk semua warga,” ujar Hasriani, Jumat (28/2/2020).
Istri Yus Yunus, Lala juga meyakini suaminya tidak bersalah dan seharusnya bisa diselamatkan oleh polisi.
Yus Yunus dituduh menabrak babi milik warga di sana yang juga jadi pemicu tewasnya korban.
“Dia juga sempat fotokan itu peristiwa waktu pergi melapor, untuk membuktikan bahwa dirinya bukan pelaku,” jelas Lala.
• KRONOLOGI, Ojol Tewas Bakar Diri dengan Anaknya Dalam Rumah, Sering Ancam Bunuh Diri Kepada Istri
Keluarga korban juga menilai keterangan kepolisian yang mereka baca di media lokal di Papua, berbeda dari saksi yang ada di sana.
Keluarga menilai Yus Yunus tak pernah menabrak babi.
Seperti diberitakan, dikutip dari Tribunnews.com, kejadian itu bermula saat Yus Yunus yang sedang melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, mengetahui ada seorang warga setempat bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.
Melihat kejadian itu, Yus Yunus kemudian berhenti dan melaporkannya ke polsek terdekat.
Setelah mendapat laporan itu, Yus Yunus bersama anggota polisi mengunjungi lokasi.
Namun setibanya di lokasi, justru warga menganggap Yus Yunus yang menabrak Damianus dan babi tersebut hingga tewas.
Warga yang tersulut emosi, kemudian mengejar Yus Yunus dan menganiayanya hingga tewas di hadapan polisi.
• Seorang Ojol Bakar Diri Bersama Anaknya, Sering Ancam Bunuh Diri ke Istri
Menanggapi kasus ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.
Karena mereka menduga Yus Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.
Padahal, fakta tidak seperti itu.
• Indro Warkop Jadi Wali Nikah Anak Mendiang Dono, Terungkap Ada Pesan Haru: Ingat Pesan Bapak
Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.
“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw.
Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yus Yunus tersebut, ia mengaku polisi tidak bisa berbuat banyak.
Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.
“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.(*)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sopir Truk Diamuk Massa Depan Polisi, Keluarga: Adik Saya Diperlakukan Seperti Binatang