Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pakaian ABK World Dream Dibakar Habis Dengan Insinerator, Hanya 2 Detik Lenyap

Sterilisasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta terkait virus corona akan diberikan perhatian khusus oleh Kementerian Kesehatan RI.

Editor:
TRIBUNNEWS/DENNIS DESTRYAWAN
Insinerator yang didatangkan ke Pulau Sebaru Kecil 

Gunawan Wahyu Nugroho akan berada di Pulau Sebaru selama 14 masa observasi corona bersama anak buahnya.

Wahyu dan bawahannya akan kontak langsung dengan 188 Warga Negara Indonesia yang diobservasi di Pulau Sebaru.

Tapi, Gunawan tidak merasa takut karena melakukan observasi standar prosedur dari World Health Organization (WHO).

"Kita prinsipnya kalau sesuai prosedur ngapain mesti takut, ini tantangan. Kalau tidak ada yang mau siapa lagi? Ini kan warga kita," ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, virus corona COVID-19 tidak akan mudah meluas di iklim tropis, seperti di Indonesia.

Selama dua jam di benda padat virus itu akan mati.

WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima
WNI ABK World Dream saat tiba di Pulau Sebaru Kecil untuk menjalani observasi di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (28/2/2020). Sebanyak 188 WNI ABK kapal World Dream akan menjalani observasi pencegahan virus corona selama 14 hari kedepan.Tribunnews/Jeprima ((Tribunnews/JEPRIMA))

Hal terpenting, kata dia, adalah menjaga kebugaran. Agar tidak mudah terkontamintasi oleh virus corona.

"Prinsipnya sebetulnya, intinya bugar. Bugar berarti bukan harus olahraga terus. Jangan sampai faktor kelelahan itu menurunkan faktor imunitas. Dia tetap bugar, teman-teman akan kontrol untuk menu dan lain-lain kita lihat," kata dia.

Wahyu memastikan apa yang dikerjakan oleh Tim Kesehatan akan mengacu pada standar WHO. Terutama saat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Ya kita pakai APD, karena angin kencang dan lain-lain. Kita menggunakan safety," kata dia.

Perwira Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Letkol Ampu Prionggoro memastikan persiapan untuk observasi sudah hampir rampung.

"Sebagaimana disampaikan oleh Panglima TNI bahwasanya semua persiapan dalam rangka memyambut kedatangan WNI sudah siap," kata Ampu.

Ampu menjelaskan area observasi di Pulau Sebaru memang berbeda dengan di Pulau Natuna.

Jika di Natuna berbentuk hanggar, sedangkan di Pulau Sebaru bangunan.

KRI dr Soeharso juga tidak bersandar di daratan Pulau Sebaru.

Sebanyak 188 WNI akan dipindahkan dari KRI dr Soeharso ke kapal-kapal ukuran kecil, sehingga bisa mendarat di dermaga.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved