Indonesia Belum Aman dari Virus Corona, Ada Gelombang Kedua dengan Kasus Tinggi dan Kematian
Pihak terkait termasuk ilmuwan dan praktisi kesehatan dunia bekerja keras untuk menemukan pola pengobatan, dan vaksin untuk mengatasi Virus Corona
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pihak terkait termasuk ilmuwan dan praktisi kesehatan dunia bekerja keras untuk menemukan pola pengobatan, dan vaksin untuk mengatasi penyebaran Virus Corona.
Pemerintah Indonesia merespon kejadian Coronavirus dengan sangat cepat, bahkan sebelum negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan preventif
Alexander K Ginting Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan menyampaikan itu di acara Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) tentang pencegahan, deteksi dan respon terhadap Covid 19.
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah seperti memperketat screening di berbagai pintu masuk seperti di bandara dan pelabuhan internasional, melakukan identifikasi, dan mitigasi mengidentiflkasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu, terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok.
"Kini sudah 34 negara yang komfirmasi positif Covid 19. Pemerintah tidak bilang Indonesia bebas dari Covid 19, tapi memang kasusnya belum ditemukan," katanya.
• Manfaatkan Isu Virus Corona, Pelaku Penimbunan dan Produksi Masker Ilegal Raup Rp 250 Juta Per Hari
Penatalaksanaan wabah virus corona tidak semata-mata milik pemerintah tetapi swasta juga aktif mensosialisasikan.
"Kami siap menghadapai gelombang kedua setelah di Wuhan dengan kasus tinggi dan kematian. Sekarang gelombang kedua sudah di luar Cina yakni Korea Selatan dan kapal pesiar di Yokohama," papar dr Alex biasa disapa.
Menurut dr Alex, gelombang kedua virus ini dianggap lebih mengkhawatirkan. Ia memberikan contoh di Iran, sedikitnya ada 139 kasus dengan 19 kematian.
Bahkan deputi menteri kesehatan mereka Iraj Harirchi juga dinyatakan positif corona virus.
Di luar Asia, terutama Eropa, kewaspadaan akan corona virus juga terus ditingkatkan.
Italia melaporkan peningkatan pesat kasus dari 80 menjadi 400 hanya dalam waktu 24 jam dengan tujuh orang kematian. Begitu juga di Korea Selatan.
Arab Saudi juga kini menutup sementara jemaah yang akan melaksanakan ibadah umroh untuk menghindari menyebarnya Covid 19.
Mengapa setelah agak mereda, kini muncul gelombang wabah di beberapa negara dengan cepat?
Menurut dr Alex, kemungkinan pemicunya adalah penularan dari orang yang sebenarnya terjangkit, namun belum bergejala.
"Mereka ini hasil PCR-nya positif, namun masih lalu lalang karena tidak menunjukkab gejala sakit," katanya. Tes PCR (Polymerase Chain Reaction), tes untuk diagnosis penyakit infeksi seperti hepatitis, tuberculosis positif maupun negatif dengan swab. PCR negatif bukan berarti bebas penyakit sampai masa inkubasi selesai.
• Video Detik-detik Warga Menggotong Peti Jenazah Terobos Sungai Lebar 80 Meter Disertai Banjir