Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Jakarta

Cawagub DKI Jakarta Ungkap Dana Atasi Banjir Rp 1,5 Triliun, Tuding Imbas Tak Ada Pendamping

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menuding lambatnya penanganan banjir di Jakarta merupakan imbas belum adanya Wakil Gubernur (Wagub).

Editor: Aswin_Lumintang
Twitter @nurmasjahlubis/ahmadrizapatria.com/KOMPAS.COM/ ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Nurmansjah Lubis, Anies Baswedan, dan Ahmad Riza Patria 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menuding lambatnya penanganan banjir di Jakarta merupakan imbas belum adanya Wakil Gubernur (Wagub). Padahal khusus penanganan banjir ada dana hingga Rp 1,5 triliun.

Tampilan banjir Jakarta dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020)
Tampilan banjir Jakarta dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020) (DOKUMENTASI BNPB)

Kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta, pendamping Anies Baswedan masih kosong hingga kini.

Namun, sudah ada dua kandidat yang ditetapkan bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra.

Dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (27/2/2020), Cawagub Ahmad Riza Patria turut angkat bicara terkait penanganan banjir di DKI Jakarta.

Politikus Gerindra sekaligus Calon Wakil Gubernur DK Jakarta Ahmad Riza Patria di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Diketahui, banjir yang melanda sejak awal Januari 2020 hingga akhir Februari 2020 ini telah menyita perhatian publik.

Dinas Pariwisata Lakukan Ini untuk Wisata Alam Ranu Manduro Ngoro Mojokerto yang Viral

Daftar Lengkap Pemenang Billboard Indonesia Music Awards 2020, Andmesh Boyong 3 Piala

Guru Ajak Siswi Kelas 2 SMA Berduaan dalam Mobil di Parkiran dan Janji Kasi Nilai Bagus

Tak hanya itu, kinerja Gubernur Anies Baswedan juga menjadi sorotan.

Ahmad Riza mengatakan, semua gubernur DKI Jakarta punya tujuan dan maksud yang sama, yakni ingin Jakarta lebih baik.

Kemudian terkait dengan penanganan banjir di Jakarta, ia menyebut setiap pemimpin punya gaya dan caranya masing-masing.

"Soal penanganan banjir setiap pemimpin itu punya gaya dan caranya masing-masing tapi tujuannya sama, ingin masalah banjir segera cepat selesai," terang Ahmad Riza.

Ia kemudian mengimbau untuk semua jajaran pemerintah menyepakati master plan yang sudah disepakati antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Jadi menurut saya, kita tidak lagi mempermasalahkan apa yang disebut normalisasi dan naturalisasi."

"Tapi mari kita bersama-sama menyepakati master plan yang memang sudah disepakati."

"Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta merealisasikan bersama," terang Ahmad Riza.

Menurutnya, persoalan banjir ini menjadi masalah bersama, bukan hanya dibebankan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

"Saya ingin menyampaikan bahwa setiap pemimpin itu punya caranya masing-masing."

"Marilah kita bersepakat antara pemerintah pusat, daerah dan kabupaten atau kota," ungkapnya.

Menurutnya, masalah banjir ini, pemerintah pusat juga harus mengambil bagian yang lebih dalam upaya penanganannya.

Lebih lanjut, Ahmad Riza menilai kinerja yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait penanganan banjir.

"Saya memahami dan mengerti seorang Anies adalah orang yang cerdas, bijak dia berpikir holistik."

"Pasti dia memikirkan secara jauh ke depan dan tentu semua ini perlu mendapat dukungan kita bersama," terangnya.

Tanggapan Nurmansjah Lubis Soal Banjir Jakarta

Menurut Nurmansjah Lubis, anggran DKI Jakarta besar, namun mungkin belum digunakan secara maksimal untuk penanganan banjir.

Warga melintasi banjir yang melanda kediamannya di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2020). Sejumlah kawasan Jabodetabek masih dilanda banjir dengan ketinggian hingga 2 meter akibat tingginya curah hujan.
Warga melintasi banjir yang melanda kediamannya di Perumahan Ciledug Indah, Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2020). Sejumlah kawasan Jabodetabek masih dilanda banjir dengan ketinggian hingga 2 meter akibat tingginya curah hujan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Jadi gini, anggaran di DKI Jakarta ini besar, jangan sampai banjir yang sudah di depan mata itu jadi bukan pekerjaan yang periode, itu paling penting," terang Nurmansjah.

Ia kemudian menyinggung soal drainase yang belum berfungsi dengan baik di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Karena apa? Kita sekarang ini nggak yakin bahwa drainase yang ada di seluruh Jakarta ini terkoneksi dengan baik."

"Tanpa ada sumbatan-sumbatan, padahal kita ada anggaran khusus banjir ini sekira Rp 1,5 triliun," ungkapnya.

Menurutnya, untuk menganani persoalan banjir di Jakarta, harus ada komunikasi yang baik dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Baca: Komisi V DPR Ungkap Kekecewaan Karena Anies, Ridwan Kamil & Wahidin Halim Tak Hadiri Rapat Banjir

Baca: Geram Tanggapi Keluhan Banjir Jakarta di ILC, Geisz Chalifah: Sekian Puluh Tahun Kita Rusak Kota Ini

Tak hanya itu, pemerintah DKI Jakarta harus bekerja sama dengan daerah penyangga lain seperti bogor dan juga pemerintah pusat.

"Jadi artinya walaupun saya wakil gubernur kita harus punya koordinasi dan sinergitas antar SKPD,

"jangan egosentrisnya, egosentrisnya masih ada sekarang," terangnya.

Ia juga mengimbau untuk persoalan banjir ini harusnya semua pihak tak saling menyalahkan.

"Jadi semuanya harus terorganisasi dengan baik, jangan saling menyalahkan, kita gunakan perdayakan optimalisasi anggaran budget di 2020 ini," terangnya.

Dalam persoalan banjir yang melanda DKI Jakarta, Nurmansjah meragukan soal fungsi drainase yang tidak terkoneksi dengan baik.

Ia kemudian berujar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus segera punya pendamping, yakni wakil gubernur agar bisa membantu tugasnya dalam penanganan persoalan banjir di Jakarta.

"Saya nggak yakin iterkoneksi drainase tersier, saluran mikro yang ada di Jakarta."

"Ini maslaahnya Pak Anies masih terlalu lama sendiri, kudu harus cepat ada wagub."

"Supaya menemani dan meyakinkan koneksi seluruh saluran terhubung dengan baik," tegasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved