Banjir DKI Jakarta
Beda dengan Ahok, Anies Disebut Tak Punya Arah yang Jelas Tangani Banjir Jakarta, PDIP: Kini Lamban
Mulanya, Johny menyatakan Anies Baswedan beserta para jajarannya lelet dalam menanggulangi banjir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi ibukota DKI Jakarta kini menjadi sorotan publik Indonesia karena bencana banjir yang terus melanda sejak awal tahun 2020.
Segala cara hingga upaya penanggulangan banjir terus diterapkan pemerintah Kota Metropolitan.
Lebih khususnya yang kini menjadi sorotan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani masalah banjir yang terjadi saat ini.
Melihat kondisi Jakarta saat ini, membuat politisi PDIP Johny Simanjuntak membandingkan Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan, dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dilansir TribunWow.com, Johny Simanjuntak menyesalkan kembali terjadinya banjir di wilayah Jakarta.
Menurut dia, Anies Baswedan tak memiliki arah yang jelas dalam menanggulangi banjir.
Hal itu terang-terangan disampaikan Johny Simanjuntak melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (26/2/2020).
Mulanya, Johny menyatakan Anies Baswedan beserta para jajarannya lelet dalam menanggulangi banjir.
Bahkan, ia mendukung warga Jakarta yang menuntut Anies Baswedan karena banjir yang terus melanda Jakarta.

"Yang membedakan sekarang dan kemarin itu adalah gubernur sekarang ini beserta jajarannya memang sangat lamban menanggapi banjir," kata Johny.
"Makanya saya sangat mendukung ketika masyarakat sekarang mengajukan gugatan itu."
Terkait hal itu, Johny bahkan menyoroti kelalaian pemerintah DKI Jakarta yang akhirnya menyebabkan banjir.
Menurut Johny, warga Jakarta sangat dirugikan atas banjir yang terjadi di Ibu Kota itu.
"Karena warga itu selalu dalam posisi kalah karena kelalaian pemerintah," terang Johny.
Selama menjadi gubernur, Anies Baswedan disebutnya tak punya arah yang jelas dalam menyelesaikan masalah banjir.
"Mohon maaf, gubernur kita sekarang ini mengalami kesamaran arah, kiblatnya itu sudah enggak jelas," tegas Johny.
Melanjutkan penjelasannya, Johny Anies Baswedan sejak awal harusnya menjalankan visi dan misi yang pernah disampaikan kepada warga Jakarta.
"Kiblatnya itu kan visi dan misi yang dibimbing oleh yang namanya RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)," ucap Johny.
"RPJMD dituangkan ke RKPD ( Rencana Kerja Pembangunan Daerah) sampai menjadi program."

Terkait hal itu, ia pun menyinggung sejumlah program dadakan yang digelar oleh pemerintahan Anies Baswedan.
Johny menilai, banyaknya program dadakan di era Anies Baswedan itu disebabkan karena sang gubernur tak punya arah yang jelas.
"Nah, karena muncul program-program dadakan, karena memang dia tidak punya katakanlah arah yang jelas, maka muncul lah jalur sepeda, jalur sepeda," tegas Johny.
"Kalau jelas arahnya itu ada, sebenarnya (banjir) bisa dikurangi."
Tak hanya itu, Johny juga membandingkan Anies Baswedan dengan Ahok.
Menurutnya, banjir di era Ahok sudah mulai mengalami penuran.

Namun saat dipimpin Anies Baswedan, jumlah lokasi yang terkena banjit terus bertambah.
"Karena di era Ahok itu hampir tinggal 50 titik banjirnya," ujarnya.
"Nah sekarang ini kan penambahan lagi, itu yang sebenarnya kita sesalkan." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Simak video berikut ini menit ke-8.00:
Sumber: TribunWow.com