Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tersangka Pembunuhan Kalasey Tertangkap

PENGAKUAN Para Pelaku Penikaman Andrea Sepang, Peran Mereka Berbeda-beda

Awalnya tim gabungan Polda Sulut, Polresta Manado dan Polsek berhasil menangkap 3 tersangka diduga pelaku.

Penulis: Reporter Online | Editor: Maickel Karundeng
Tribun Manado / Fistel Mukuan
Tersangka Penikaman Andrea Sepang Diamankan 

Ibu korban, Seska Wowintana (46), tidak henti-hentinya menangisi kepergian anak pertamanya.

"Tuhan, kenapa harus jadi seperti ini, mama sayang Andre," ucap Ibu korban saat berada di samping jenazah almarhum Andrea.

Sosok Andrea Sepang

Andrea Sepang dikenal sosok baik oleh keluarga dan warga lainnya

Terpantau, bukan hanya keluarga yang menangisi kepergian Andrea Sepang.

Warga setempat pun ikut menangis ketika melihat pemuda yang dikenal anak baik itu, pulang ke rumah sudah di dalam peti jenazah.

"Andre, kapan lagi kamu mau pergi ke rumah kami," ujar seorang ibu yang mendekati jenazah almarhum Andrea, sambil menangis.

Terpantau, ketika jenazah korban tiba di rumah duka, ratusan warga setempat sudah menunggu di rumah duka, menjemput kedatangan jenazah almarhum Andrea.

Terbaru

Tim satu Resmob Polda Sulut dan Tim Macan Polresta Manado menangkap pelaku utama kasus pembunuhan Andrea Sepang, Selasa (25/2/2020) malam.

Tersangka yakni. Kellen Risye Sondakh (37) belum pernah menikah dan bekerja sebagai sopir.

Sekarang pelaku berada di Polsek Pineleng dan rencananya akan segera dibawa ke Polresta Manado.

Kellen mengaku awalnya mereka ada lima orang sudah naik mobil, menuju Kalasey acara pernikahan.

Mereka akan ke sana melihat teman yang katanya bernama Jesen. Tiga motor dari lorong Mahakeret juga mengikuti mereka untuk ke acara yang sama.

"Jesen sudah bilang sampai Kalasey, lihat saja janur kuning langsung masuk saja. Ketika lihat janur masuk belok kanan, sekitar sepuluh meter acaranya, dan sudah ada tiga motor menghadang di tengah jalan motornya digas-gas," kata Kellen.

Lanjutnya, mobil langsung berputar dan keluar, tapi tiga motor ini tetap mengejar mobil mereka.

"Saat dikejar, kami bertemu dengan tiga motor anak lorong saling berboncengan jadi enam orang, yang saya kenal motor kedua, lalu saya bilang hati-hati jangan bungkus kalian," tambahnya.

Ketika selesai berkata hati-hati, Kellen langsung melihat di kaca spion mobil yang ia kendarai, ketiga motor anak lorong langsung berputar dan berkelahi dengan yang mengejar.

 Ketika ia melihat mereka, sudah berbalik ia bersama rekannya di mobil langsung parkir, lalu turun samua.

"Saat saya sampai di belakang mobil, satu orang sudah melompat di pagar, sedangkan satu orang yang korban juga ingin ikut melompat ke pagar. Tapi sempat saya temui dan langsung tikam di bagian belakang beberapa kali," ucapnya.

Andrea Sepang saat hidup dan ayahnya saat melihat jenazah Andrea
Andrea Sepang saat hidup dan ayahnya saat melihat jenazah Andrea (Tribun Manado/Facebook/Jufy Mantak)

Saat ia sementara menikam, datanglah yang dia sebut bernama Budo atau Renaldi Lintong juga menikam.

Tapi dari pengakuannya,  mereka semua menikam, selesai itu mereka langsung naik mobil dan lari.

Ia mengaku sudah dua kali masuk penjara yang pertama kasus penikaman di Manado yang kedua di Jakarta orang Ambon.

 Mampir di Jarod, Ini yang Dilakukan Kapolda Sulut, dari Menyanyi hingga Patroli Jalan Kaki

Yang pertama korban tidak meninggal hanya sendiri, tapi yang kedua korban meninggal, tapi dia menikam bersama rekan-rekannya.

Diketahui pelaku saat kejadian langsung pergi ke Jakarta dan handphonenya sudah dinonaktifkan.

Setelah sampai di Jakarta kepada maminya, mereka sampaikan korban sudah meninggal dan kembali menyerahkan diri dan langsung dijemput oleh pihak kepolisian di bandara.

Ia juga mengaku korban sama sekali tidak dikenalnya. (fis)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved