Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, Kawan sekaligus Lawan, Pasang Surut Perseteruan Dua Politisi Ini

Dua politisi gaek Malaysia, yakni Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim telah mewarnai perpolitikan Malaysia sejak awal 1980-an.

Editor: Aswin_Lumintang
AFP
Mahathir Mohammad (kiri) bersama Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah di Istana Negara Malaysia. 

Mengapa Mahathir Mengundurkan Diri?

Sekarang, Mahathir akan melepaskan jabatan sebagai perdana menteri per November 2020 setelah banyak tekanan agar ia menepati janjinya menurunkan jabatan pada Anwar.

Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim.
Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. (AP Photo)

Dilansir Straits Times, pada Desember 2019, Mahathir pernah berkata:

"Saya berjanji untuk menyerahkan (jabatan PM kepada Anwar) dan saya akan melakukannya."

"Jika orang-orang tidak menginginkannya, itu urusan mereka. Tapi saya akan melakukan yang terbaik untuk menepati janji, terlepas dari tuduhan apa pun."

"Saya akan menepati janji saya, saya akan menepati janji saya."

Meskipun saat ini tidak jelas apa yang menyebabkan Mahathir berubah pikiran, namun ada peristiwa yang menyebabkan keputusannya berubah.

Pada 21 Februari 2020, koalisi yang berkuasa di Malaysia, Pakatan Harapan mengadakan rapat dewan presiden di mana ada pembahasan tentang penggulingan jabatan Mahathir.

Tanpa tanggal transisi yang ditentukan untuk kepemimpinan, Pakatan Harapan sepakat untuk mengizinkan Mahathir tetap sebagai perdana menteri sampai November.

Namun, selama akhir pekan, ada kesibukan pertemuan antara politisi dari kedua belah pihak termasuk dari PPBM, partai komponen Pakatan Harapan, dan beberapa orang dari PKR, partai Anwar.

Nampaknya ada pembicaraan tentang koalisi baru yang dibentuk antara beberapa partai oposisi (Barisan Nasional) dan PPBM.

Pakatan Harapan Runtuh

Pada 24 Februari 2020, beberapa jam setelah Mahathir mengumumkan keputusannya untuk berhenti, partai PPBM juga mundur dari koalisi Pakatan Harapan.

Melalui sebuah posting Facebook, presiden PPBM, Muhyiddin Yassin mengatakan partai telah memutuskan untuk keluar dari koalisi.

Pemimpin koalisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim.
Pemimpin koalisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. (GOH CHAI HIN / AFP)

Keputusan itu diambil dalam pertemuan darurat yang diadakan pada 23 Februari malam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved