Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Ahli Mikrobiologi LIPI Ungkap Alasan Mengapa Virus Corona Lebih Cepat Menyebar di Kapal Pesiar

Setelah heboh Diamond Princess, operator kapal pesiar Dream Cruises juga menghentikan kegiatan operasional kapal.

Editor: Alexander Pattyranie
AFP/KAZUHIRO NOGI VIA KOMPAS.COM
Bus mengangkut para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan tidak negatif virus corona keluar setelah menjalani karantina, di Terminal Daikoku Pier Cruise di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Setidaknya 500 penumpang diizinkan keluar setelah dikarantina selama 14 hari, menyusul kabar terdapat 542 penularan positif corona di dalam kapal tersebut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapal pesiar Diamond Princess ramai dibicarakan khalayak.

Tepatnya setelah ratusan orang dalam kapal tersebut dikabarkan terinfeksi virus corona Covid-19.

Setelah heboh Diamond Princess, operator kapal pesiar Dream Cruises juga menghentikan kegiatan operasional kapal

pesiar World Dream dari Hong Kong sejak 9 Februari 2020 akibat wabah virus corona.

Departemen Kesehatan Hong Kong telah mengonfirmasi bahwa semua penumpang dan anggota kru

negatif virus corona, termasuk 188 awak kapal asal Indonesia.

Ada alasan khusus kenapa wabah penyakit seperti Covid-19 mudah menyebar di kapal pesiar.

Menurut ahli Mikrobiologi dari LIPI Sugiyono Saputra, penyebaran COVID-19 bisa lebih cepat terjadi di kapal pesiar

dikarenakan kondisi di dalam ruangan yang tidak terpapar panas membuat ketahanan virus menjadi lebih tinggi.

"Bukti adanya mutasi memang belum ada tapi mengapa penyebaran bisa lebih cepat di situ (kapal pesiar) bisa

dikarenakan karena kondisi indoor jadi orang lebih mudah berkumpul dan ketahanan virusnya jadi lebih tinggi," kata

Sugiyono yang juga peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI dilansir Antara, Senin (24/2/2020)

Kemungkinan jika di dalam ruangan, kata dia, dengan faktor kelembaban akan memungkinkan virus bertahan lebih

lama ditambah juga ketiadaan paparan sinar ultraviolet yang bisa membantu mematikan virus.

Dia tidak memungkiri adanya kemungkinan mutasi dari COVID-19, tapi hal tersebut memerlukan pembuktian

dengan penelitian dan pengujian.

"Kalau bicara mutasi memungkinkan sih iya, tapi buktinya belum ada.

Tapi untuk kapal pesiar mungkin lebih ke arah faktor lingkungan," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengkhawatirkan kondisi warga negara Indonesia (WNI)

yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess terpapar virus corona mutasi baru.

Menurut, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto berdasarkan

beberapa referensi termasuk dari World Health Organization menunjukkan ada yang terinfeksi COVID-19 tapi

memiliki gejala klinis ringan seperti flu biasa.

Oleh karena itu, menurut Yurianto, WNI yang berasal dari kapal pesiar akan menjalani masa inkubasi lebih

panjang dibandingkan 14 hari observasi yang dialami WNI dari Wuhan, China di Natuna.

Kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang sebelumnya dilaporkan memiliki 630 kasus

positif COVID-19 termasuk 4 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal di kapal pesiar tersebut.

Total 74 orang WNI yang juga berada di kapal itu dan dinyatakan sehat rencananya akan dipulangkan ke Indonesia.

(Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

BERITA TERPOPULER :

2 Gadis Remaja Malam-malam Pamit Beli Pentol, Kemudian Ditemukan Tak Bernyawa di Lokasi Berbeda

Fakta di Balik Foto Penampakan Wanita Berbaju Hitam Tegap di Atas Batu, Saat Tragedi Susur Sungai

Mobil Rombongan Mahasiswa Terguling, Ketua BEM Meninggal, Berikut Nama-nama Penumpang

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Wabah Corona Covid-19 Lebih Cepat Menyebar di Kapal Pesiar"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved