KISAH Pria Tertua di Dunia, Meninggal Setelah 11 Hari Dapat Penobatan di Umur 112 Tahun
Seorang warga Jepang meninggal dunia di usia 112 tahun. Dia meninggal setelah dinobatkan sebagai pria tertua di dunia.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang warga Jepang meninggal dunia di usia 112 tahun. Dia meninggal setelah dinobatkan sebagai pria tertua di dunia.
Pria ini bernama Chitetsu Watanabe, penduduk Kota Joetsu, Jepang Tengah yang lahir pada tanggal 5 Maret 1907 di Nigata, Jepang Utara.
Sebelas hari sebelum kepergiannya, ia telah menerima sertifikat resmi dari Guinness World Records, sebagai manusia tertua di dunia.
Ia menerima penghargaan itu di kediamannya, yaitu sebuah panti jompo di Joetsu pada hari Rabu (12/2/2020).
• Kapolda Tegaskan Jangan Ada Anggota Yang Back Up Tambang dan BBM Ilegal
Dilansir dari daijiworld.com, dikabarkan bahwa, setelah mendapat penghargaan itu, Watanabe mulai mengalami masalah pada pernapasan dan kurang nafsu makan.
Ia kemudian meninggal pada hari Minggu (23/2/2020).
Namun, pihak keluarga baru mengabarkan kematiannya kepada media lokal pada hari ini, Selasa (25/2/2020).
Watanabe diakui sebagai pria tertua di dunia setelah kematian Gustav Gerneth (Jerman) dan Masazo Nonaka (Jepang).
Gustav meninggal dunia pada bulan Oktober tahun 2019 lalu di usia 114 tahun.
• Rizieq Shihab Bebas Pulang Indonesia, Tak Dicekal Pemerintah, Yasonna: Kalau Mau Masuk, Masuk
Sedangkan Masazo Nonaka (Jepang) meninggal pada bulan Januari 2019 di usia 113 tahun.
Melansir halaman dw.com, pada saat upacara penobatan oleh tim Guinness, Watanabe mengatakan bahwa kunci untuk memiliki umur panjang adalah tidak marah dan selalu tersenyum.
Watanabe tutup usia dengan meninggalkan 5 anak, 12 cucu, 16 cicit, dan 1 cicit dari cicit. (*)
Kisah Ibu Pengganti Komersil Tertua, Siapkan Bayi ke-16 di Usia 52 Tahun
Surrogate mother adalah seorang wanita yang 'meminjamkan' rahim untuk membantu pasangan suami istri mendapatkan keturunan.
Di Indonesia hal ini disebut ibu pengganti.
Di Amerika Serikat dan Eropa hal tersebut lumrah terjadi, meski harus didampingi oleh perjanjian hukum sehingga masyrakat tak bisa seenaknya menggunakan cara ini untuk mendapat keturunan.
Ada seorang ibu yang telah memiliki anak perempuannya sendiri, 'kecanduan' menjadi ibu pengganti, melansir The Sun, Minggu (29/9/2019).
• Pendaftar SNMPTN di Unsrat Capai 2.461 Orang, Ini Tahapannya
Carole Horlock (52) kini sedang mempersiapkan diri untuk melahirkan bayi dari pasangan lain yang ke-16.
Saking seringnya ia membantu pasangan lain mendapat keturunan, dirinya disebut sebagai ibu pengganti komersil tertua di dunia.
Carole telah melahirkan bayi untuk pasangan lain selama hampir 25 tahun.
Tetapi karena usianya dan jumlah bayi yang telah dilahirkannya, ia harus meminta izin khusus dari komite etik di Inggris untuk melahirkan lagi.
Carole, yang secara hukum dapat menerima hingga 15.000 pound sterling (sekitar Rp261 juta) untuk setiap surrogacy sebelumnya telah melahirkan 13 kali.
Itu termasuk sepasang anak kembar dan satu pasang kembar tiga, dan dua kali menjalani operasi caesar.

Carole, dari Colchester di Essex, Inggris ini mengatakan:
“Ini adalah pertama kalinya seorang ibu pengganti seusia saya dan dengan rekam jejak saya telah diizinkan untuk memiliki surrogacy komersial di Inggris tetapi saya tahu tubuh saya."
“Siklus saya masih sama seperti yang terjadi selama beberapa dekade (terakhir) dan saya selalu subur, jadi saya tahu saya akan hamil lagi."
“Ini adalah keadaan luar biasa."
"Banyak wanita tua melahirkan bayi untuk kerabat."
"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa saya adalah ibu pengganti komersial."
"Tanpa bantuan saya, tidak mungkin pasangan-pasangan ini memiliki bayi."
“Mengapa mereka tidak memiliki kesempatan untuk memiliki keluarga?"
“Mereka telah mencoba membangun sebuah keluarga selama bertahun-tahun, mereka telah menderita kesedihan dan sakit hati."
• Senyum BCL Saat Foto Bareng Maia Estianty dan Rossa Saat Dini Hari, Kantong Matanya Muncul
Proses IVF (Pembuahan in vitro adalah proses pembuahan di mana sel telur dikombinasikan dengan sperma di luar tubuh, secara in vitro) akan dimulai bulan depan dan akan didanai secara pribadi oleh pasangan yang menginginkan keturunan.
Carole terakhir kali melahirkan pada usia 47 tahun pada April 2013 lalu.
Dokter kemudian memperingatkannya bahwa inilah saatnya untuk beristirahat, karena dia sekarang akan mempertaruhkan nyawanya.
Ia berkata, ”Saya hampir saja pensiun sebagai ibu pengganti, tetapi membolak-balik surat-surat saya tersentak oleh satu judul: "Nenek yang suka hamil menjadi pengganti anak kembar di usia lima puluhan."

"Lalu ada seorang ibu pengganti berusia 62 tahun."
“Sebagai ibu pengganti, motivasi saya adalah membantu wanita yang tidak bisa mengandung bayi memiliki keluarga."
"Percayalah, uang dalam surrogacy komersial tidak sebanding dengan memar akibat suntikan hormon dan varises saja. Saya melakukan ini karena saya menyukainya."
"Sementara satu dokter memperingatkan saya untuk tidak melakukan surrogacy lagi, yang lain mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki rahim terbaik yang pernah dilihatnya."
“Ketika hari-hari berlalu, saya menjadi bersikeras bahwa saya akan memiliki satu bayi lagi."
"Dan masing-masing dari mereka telah datang, karena mereka tahu betapa pentingnya bagi saya."
Carole pertama kali menjadi ibu pengganti saat berusia 27 tahun pada 1995.
Saat itu, ia bekerja di binatu dan sudah memiliki anak perempuan sendiri.
Dia berkata, “Saya menyerahkan bayi itu kepada pasangan begitu anak lahir."
Dia pernah memiliki anak perempuan kembar untuk pasangan pada bulan Februari 1997 - dan mereka terus memiliki hubungan dekat hingga hari ini.
Satu-satunya hal yang tidak berjalan sesuai rencana adalah ketika Carole melahirkan bayi kesembilan pada tahun 2004.
• Mimpi El Menjadi Nyata, Ahmad Dhani dan Maia Duduk di Meja Juri Indonesian Idol
Dia mengatakan, “Pasangan itu memutuskan untuk melakukan tes DNA dan saya benar-benar hancur ketika mereka menemukan pasangan saya, Paul, adalah ayah dari anak itu."
“Kami selalu menggunakan kontrasepsi tetapi entah bagaimana gagal."
“Pasangan itu mengadopsi bayi itu. Mereka sudah mencintai dan merawatnya.”
Carole kemudian melahirkan kembar tiga pada tahun 2008 menggunakan embrio pasangan baru, diikuti oleh bayi ke-13 pada bulan April 2013.
Carole mengatakan, "Saya senang menikah dan mudah-mudahan hamil lagi, meskipun saya tentu saja bukan pengantin baru setelah melahirkan banyak bayi."
"Tapi aku adalah bukti kamu tidak pernah terlalu tua (untuk melahirkan)."
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Setelah 11 Hari Dinobat Sebagai Pria Tertua di Dunia, Warga Jepang Ini Meninggal di Usia 112 Tahun