Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

AWAS, Kerupuk Ternyata Berkalori Tinggi

Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan

Editor: Indry Panigoro
Internet
Ilustrasi penyakit stroke 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak banyak yang tahu ternyata ketupuk memiliki kalori tinggi.

Bagi sebagian orang, makan akan terasa kurang lengkap tanpa kerupuk.

Kerupuk seolah menjadi salah satu teman setia menyantap makanan apa pun.

Bahkan sejumlah makanan seolah tak bisa lepas dari camilan dengan khas kriuk ini.

Sebut saja lontong opor yang kerap ditemani kerupuk udang.

Lalu ada soto betawi yang klop disantap bersama kerupuk emping asin.

Ada juga orang yang doyan makan nasi sayur ditemani krupuk kaleng atau biasa dikenal sebagai kerupuk mi.

Selain itu, beberapa orang gemar mengudap rambak atau kerupuk kulit, kerupuk bawang, dan lain-lain sebagai camilan.

3 Jenis Serangan Jantung yang Paling Sering Terjadi, Ini Penyebab hingga Gejalanya, Perhatikan Ya!

Bahaya kerupuk

Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan keripik tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).

Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.

Saat Anda makan tiga buah kerupuk kaleng ukurang sedang, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.

Kalori tiga buah kerupuk kaleng juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.

Selain tinggi kalori karena dibuat dengan cara digoreng, sejumlah kerupuk atau keripik nan renyah juga perlu dipertimbangkan bahan pembuatannya.

Menurut Tan, orang tak arif jika hanya mengganti teknik memasak kerupuk dari digoreng menjadi di-microwave atau dipanggang demi makanan renyah ini lebih sehat.

"Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahan-bahan lainnya. Beberapa kerupuk juga mengandung tepung, gula, micin, garam, dan esens ikan," kata Tan.

Anjuran konsumsi gula orang dewasa dalam sehari (dengan aktivitas normal) adalah 200 kkal atau setara dengan empat sendok makan atau 50 gram.

Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung (Pinterest)

Sementara, anjuran konsumsi garam orang dewasa dalam sehari adalah 2.000 miligram natrium atau setara satu sendok teh garam atau lima gram.

"Kerupuk itu buat stimulasi oral. Orang jadi doyan makan kerupuk kasusnya sama, mengapa orang susah lepas dari rokok, sementara bayi dengan dot," jelas Tan.

Efek terlalu banyak kalori, kebiasaan sederhana seperti makan sambil mengudap kerupuk dan keripik, apabila dibiarkan bisa punya efek negatif bagi kesehatan.

Melansir Live Strong, kalori sebenarnya energi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi tubuh untuk bergerak.

Kebutuhan energi tersebut bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, kondisi kesehatan, sampai aktivitas sehari-hari.

Begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.

Kelebihan kalori umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.

Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.

Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit.

Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.

Artikel ini telah tayang di sajiansedap.grid.id dengan judul KABAR BURUK! Kerupuk Ternyata Bisa Menyebabkan Serangan Jantung hingga Stroke

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Awas, Kerupuk Bisa Menyebabkan Serangan Stroke!, https://bangka.tribunnews.com/2020/02/25/awas-kerupuk-bisa-menyebabkan-serangan-stroke?page=all.

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved