Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Suksesor PM Mahathir

Anwar Ibrahim Tuding Mahathir dan Orang Dekatnya Mengkhianati, Batal Jadi Perdana Menteri

Politik Malaysia kembali memanas. Ini setelah Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad dituding kawan sekaligus 'lawan'-nya

Editor: Aswin_Lumintang
The Malaysian Insight/NAZIR SUFARI
Terungkap Pengkhianatan Mahathir Mohamad, Anwar Ibrahim: Mahathir Janji Serahkan Kekuasaan ke Saya 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Politik Malaysia kembali memanas. Ini setelah Perdana Menteri  Malaysia, Mahathir Mohamad dituding kawan sekaligus 'lawan'-nya dalam persaingan politik Malaysia, Anwar Ibrahim tak menepati janjinya sewaktu keduanya membentuk koalisi dan sepakat mengatur pemerintahan.

Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim.
Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. (AP Photo)

Politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim merasa dikhianati atas langkah yang dilakukan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Pernyataan itu dia keluarkan di tengah beredarnya kabar bahwa koalisi baru pemerintahan Malaysia akan segera diumumkan.

“Saya jujur sangat kaget dengan dinamika politik yang sedang terjadi. Ini adalah pengkhianatan karena jelas sudah ada janji Mahathir akan menyerahkan kekuasaan ke saya,” tutur Anwar di kediamannya, Minggu (23/2/2020) malam, dikutip Malaysia Kini.

Dia merujuk pada janji Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang akan menyerahkan kursi kepadanya setelah dua tahun menjabat.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu mengiyakan bahwa koalisi pemerintahan baru akan terbentuk paling cepat besok.

“Walaupun sejauh ini belum ada pengumuman malam ini, dari informasi yang saya terima, koalisi baru tinggal menunggu waktu.”

Anwar melanjutkan, walau kaget, dia sudah mengetahui upaya untuk menjegalnya menjadi orang nomor satu "Negeri Jiran”.

KRONOLOGI Anggota KKB Papua Menyerah ke Kostrad, Ternyata Anak Angkatnya Anggota TNI

Reaksi Menohok Maia saat Dul Jaelani Minta Disahkan dengan Tiara, Eks Istri Dhani: Persis Bapake

Meski Kaya Akan Manfaat, Ternyata Beberapa Orang Ini Disarankan Jangan Konsumsi Buah Naga

Pembentukan koalisi pemerintahan baru akan terdiri dari pecahan Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Partai Bersatu.

Kemudian, kubu oposisi Barisan Nasional dimotori Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) untuk membuyarkan ambisi Anwar menjadi PM Malaysia.

Politisi berusia 72 tahun itu telah menunggu selama 22 tahun sejak dia dipecat oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan dipenjara karena tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998.

Anwar yang mendekam dua kali di penjara karena kasus sodomi berkali-kali berhasil melakukan comeback politik dengan memimpin gerakan oposisi.

Terakhir, dia menerima grasi dari Raja Malaysia setelah kemenangan mengejutkan Pakatan pada pemilu Mei 2018.

Grasi itu diajukan oleh Mahathir yang memutuskan berekonsiliasi dengan Anwar guna mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Koalisi Pakatan Harapan kemudian sepakat bahwa Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020, genap dua tahun setelah Mahathir berkuasa.

Dikhianati orang kepercayaan

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Mahathir tidak tulus menginginkan Anwar menjadi suksesornya.

Berkali-kali Mahathir menolak menjawab dengan tegas apakah Anwar akan menggantikannya memimpin negara tetangga Indonesia dan Singapura tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) bersama tokoh politik Anwar Ibrahim (tengah) dan Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin pada 1 Juni 2018.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kanan) bersama tokoh politik Anwar Ibrahim (tengah) dan Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin pada 1 Juni 2018. (AFP/MOHD)

Politisi berjuluk Dr M itu juga kerap mengubah jawabannya ketika ditanya kapankah dia akan menyerahkan kekuasaan ke mantan musuh politiknya.

Puncaknya dengan pembentukan koalisi pemerintahan baru ini, kesepakatan itu menjadi sekadar janji.

Baca: Insiden Pemain Bola Meninggal Karena Tersambar, Petir di Indonesia Termasuk yang Berkekuatan Besar

Baca: Ratapan Ayah Korban Susur Sungai di Makam Anaknya: Dik, Maafin Bapak Ya

Mantan orang kepercayaan Anwar Ibrahim yang juga Deputi Presiden PKR Azmin Ali digadang-gadang menjadi nama baru untuk menggantikan Mahathir.

Memburuknya hubungan Anwar dan Azmin dalam setahun belakangan ini adalah skenario politik yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Lawan PSIS Semarang di Klabat Manado, Persipura Gunakan Jersey Baru Merah Hitam

Nenek 62 Tahun Bunuh Suami Ke-7 nya Karena Cemburu, Terancam 20 Tahun Penjara

Raffi Ahmad Blak-blakan Sebut Nagita Slavina Telat Datang Bulan: Doakan Saja Ya

Azmin setia menemani Anwar sejak dia dipenjara dan juga merupakan salah satu dari sedikit orang yang memiliki akses khusus dan rutin membesuk Anwar.

Namun, keinginan Mahathir melihat Azmin menjadi penerusnya dan ambisi PM Azmin akhirnya membubarkan persahabatan Anwar dan Azmin yang saat ini terlibat perang dingin antara satu sama lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ambisi Gantikan Mahathir Jadi PM Malaysia Kandas, Anwar Ibrahim Kaget Dikhianati"

Editor: Hasanudin Aco

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved