Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gantung Diri di Lapas Manado

7 FAKTA LENGKAP Napi Pembunuhan Gantung Diri di Lapas Manado, Terungkap Kronologi hingga Penyebabnya

Kepala Lapas Kelas IIA Manado Sulistyo Wibowo mengatakan VDM mendapat dua putusan yakni 8 tahun dan 12 tahun, sehingga ditotalkan menjadi 20 tahun.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado/Dewangga Ardhiananta
Pria berinisial VDM (49) alias Eki tiba di RS Bhayangkara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Narapidana pembunuhan, VDM (49), warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) didapati gantung diri di Lapas Manado, pada Senin (24/02/2019).

Pria yang terlibat kasus pembunuhan ini memilih gantung diri gara-gara depresi tak dikunjungi keluarga

Berikut fakta lengkap VDM (49) gantung diri di Lapas Manado: 

1. Kronologi

7 FAKTA Narapidana Manado Gantung Diri Dalam Lapas, Tali Sepatu di Leher hingga Diduga Depresi
7 FAKTA Narapidana Manado Gantung Diri Dalam Lapas, Tali Sepatu di Leher hingga Diduga Depresi (Kolase Tribun Manado/ Foto: Jufri Mantak)

VDM ditemukan gantung diri di Lapas kelas IIA Manado, tepatnya di kamar 13 blok I, Senin (24/2/2020). 

Dia gantung diri di kamar mandi kamar tersebut, sekitar pukul 14.00 Wita.

VDP sempat ikut apel siang, dan mengambil makanan pada Senin siang. 

"Jadi, menurut petugas yang piket saat itu, siang sekitar pukul 12.00 Wita, napi itu mengikuti apel siang dan mengambil makanannya dan kembali ke kamarnya," ujar Kepala Lapas Kelas IIA Manado Sulistyo Wibowo

Lanjutnya, sekitar pukul 14.00 Wita, seorang napi yang sekamar dengan korban menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia, dengan posisi gantung diri.

2. Vonis 20 Tahun Penjara

Kepala Lapas Kelas IIA Manado Sulistyo Wibowo mengatakan VDM mendapat dua putusan yakni 8 tahun dan 12 tahun, sehingga ditotalkan menjadi 20 tahun.

"Dia itu salah satu napi yang tidak nakal, karena dia selalu dapa remisi, dan sisa penahanannya selama 13 tahun, 3 bulan 36 hari," jelas Kalapas.

Wibowo juga mengatakan, tentunya pihaknya sedih dengan tindakan napi tersebut.

"Kami sedih, kenapa korban mengambil jalan pintas, padahal di dalam lapas dia terlihat baik-baik saja," katanya.

3. Gantung Diri dengan Tali Sepatu

VDM (49) ditemukan dalam kondisi duduk dengan seutas tali sepatu melingkar di leher.

Terpantau, unit Inafis Polresta Manado sudah berada di lokasi kejadian, dan melakukan oleh TKP sementara.

Kapolsek Tuminting AKP Andri Sutristianto, ketika dikonfirmasi wartawan media ini, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Benar ada kasus gantung diri di Lapas Tuminting, dan masih dalam pemeriksaan tim identifikasi Polresta Manado," jelasnya. 

4. Depresi tak Dijenguk

AKP Andi Sukristiyanto, Kapolsek Tuminting mengatakan korban diduga depresi karena tak dijenguk keluarga.

"Korban diduga depresi karena tidak dijenguk oleh keluarga," katanya

Lanjutnya, korban merupakan napi kasus pembunuhan.

"Kejadian sekira pukul 14.00 Wita korban ditemukan gantung diri di kamar mandi kamarnya di blok I kamar 13," tambahnya.

5. Dijenguk Wanita 

AKP Andi Sukristiyanto mengatakan Korban sebelumnya sempat dipanggil belasan kali namun tidak ada respon.

"Korban dipanggil oleh penjaga karena ada rekan wanita yang akan menjenguk," ujarnya.

Kapolsek Tuminting menjelaskan, sejauh ini tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Saai ini menunggu visum awal dari RS Bhayangkara," tutupnya.

6. Tak Pernah Bikin Masalah

Kepala Lapas IIA Manado Sulistyo Wibowo, mengatakan keseharian korban selama ini di Lapas, biasa-biasa saja, tidak pernah bermasalah di dalam.

"Selama ini, korban tidak pernah terjadi masalah di dalam Lapas baik di halaman maupun di dalam kamar," jelasnya.

Dia juga mengatakan, tentunya dengan kejadian ini, pihaknya sedikit kecewa karena, selama ini sebenarnya tidak ada masalah, namun entah kenapa napi itu bertindak seperti itu.

"Saya sendiri kaget mendengar kabar ini. Tentunya kami turut berduka cita atas kejadian ini, dan semuanya mengenai kasus ini, sudah kami serahkan penyelidikannya ke pihak Polsek Tuminting," jelasnya.

7. Tanggapan Calon Istri

Saat korban bunuh diri tersebut dibawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara, kerabat korban sudah berada di lokasi.

Terdengar tangisan calon istri korban dari luar kamar itu.

Calon istri tersebut meluapkan air mata dan menyekanya menggunakan tisu.

Wanita yang tidak mau disebutkan namanya itu tidak henti-hentinya menyeka air mata.

"Kita tidak tahu kejadian seperti apa," katanya yang masih terlihat syok.

Ia mengaku, hari ini pagi tadi sudah telepon tetapi tidak diangkat.

"Kaget saya mendengar kejadian ini," ucap dia.

Pungkas wanita itu, sebelumnya tidak ada keluh kesah dari korban.

DISCLAIMER. Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri. 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved